Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2021, 13:17 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dedi Taufik mengatakan, 798 hotel, restoran, dan tempat wisata di Jabar siap menyambut kedatangan wisatawan saat libur lebaran.

Kesiapan tersebut dibuktikan dengan sertifikat cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment (ramah lingkungan) atau CHSE yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Kami punya 798 lokasi yang memiliki label CHSE dari Kemenparekraf, yaitu hotel, restoran dan tempat wisata. Meskipun baru ada di beberapa tempat, itu menjadi salah satu parameter kesiapan kami, jadi Jabar akan memberikan pelayanan yang baik," ujarnya di Bandung, Rabu (21/4/2021).

Dengan adanya sertifikasi tersebut, Dedi memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) bakal dilakukan secara ketat.

Baca juga: Pulihkan Ekonomi Jabar, Wagub Uu Dorong UMKM Manfaatkan Program Pemerintah

"Kami pasti akan lakukan sampling ya, tidak mungkin seluruhnya. Ya tunggu saja aturannya seperti apa, tunggu kebijakan pemerintah pusat,” ujarnya dalam keteranga tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (22/4/2021).

Selain tempat di atas, fasilitas meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), tempat cinderamata, arung jeram, golf, jasa transportasi dan wisata di Jabar juga telah mengantongi sertifikasi CHSE.

Dedi menambahkan, terkait libur lebaran dan mudik, dia menyebut filosofi mudik ke kampung halaman berbeda dengan piknik atau liburan.

“Kaya orang Bandung mau piknik ke Lembang, ini kan beda kategori mudik dengan piknik. Kesiapan atau kewaspadaan harus kita jaga memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M)," terangnya.

Baca juga: Selama Larangan Mudik, Wagub Uu Optimis Dapat Tekan Mobilitas Warga Jabar

Mudik dilarang, wisata diperbolehkan

Seperti diketahui, pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, meskipun mudik dilarang, tetapi wisata lokal tetap dibuka dengan catatan prokes yang ketat.

Kebijakan itu diputuskan untuk menjaga nadi perekonomian masyarakat tetap berdenyut.

“Kemarin kan sudah mulai ada yang protes, wah mudik dilarang tapi wisata dibolehkan. Iya sebetulnya wisatanya itu dalam rangka lebaran gitu ya. Jadi bukan wisata tadi itu wisata dengan destinasi yang jauh tadi itu,” sebutnya dalam diskusi virtual di akun YouTube Badan Perlindungan Konsumen Nasional, Selasa (20/4/2021).

Dia menjelaskan, ketika orang tidak tidak boleh pergi ke mana-mana maka dibukalah wisata lokalnya agar dia bisa pergi ke tempat-tempat liburan tapi dengan kepatuhan yang terkendali.

Baca juga: Desa Wisata Jadi Program Unggulan Kemenparekraf

Muhadjir mengatakan, pergerakan sebelum dan pada waktu lebaran masih dibolehkan. Itu sebabnya, wisata-wisata lokal dinilai masih dimungkinkan untuk dibuka dengan penerapan prokes secara ketat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com