Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Langi, Perempuan Tangguh Asal Mamasa, Pecahkan Batu Setiap Hari demi Anak Cucu

Kompas.com - 21/04/2021, 09:31 WIB
Junaedi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com– Meski usianya sudah lebih dari 71 tahun, nenek Langi Minganga tidak ingin berpangku tangan.

Perempuan asal Desa Bombong Lambe, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, ini setiap hari bekerja mengumpulkan batu dari pegunungan untuk diolah menjadi kerikil.

Batu gunung yang sudah dipecah menjadi ukuran kecil dijual seharga Rp 10.000 per karung.

Baca juga: Sri Mulyani, Khofifah dan Risma, 3 Perempuan Terpegah dan Tervokal di Media Massa

Dalam tenda terpal yang lusuh dan sudah compang camping dimakan usia, nenek Langi Minganga menekuni aktivitasnya memecah batu selama belasan tahun bersama seorang anaknya.

Kegiatan itu sudah dimulainya sejak subuh.

Sebelum memulai aktivitasnya memecah batu, biasanya nenek Langi mengumpulkan bebatuan dari Pegunungan Mamasa, sekitar satu kilometer dari tempat ini memecah batu.

Langi Minganga (71) warga Desa Bombong Lambe, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sedang mengumpulkan kerikil untuk dijual.KOMPAS.COM/JUNAEDI Langi Minganga (71) warga Desa Bombong Lambe, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sedang mengumpulkan kerikil untuk dijual.

Batu-batu yang sudah dikumpulkan kemudian diangkut ke tempat pemecah dengan cara dijunjung atau didorong menggunakan gerobak.

“Setiap hari jalan kaki sekitar 4 kilometer dari rumah ke lokasi. Semua batu-batu ini saya kumpulkan dari gunung," tutur Langi di lokasinya memecah batu, Mamasa, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Kartini dan Pemikiran tentang Perempuan Berani, Mandiri, dan Penuh Perjuangan...

Batu-batu yang sudah dikumpulkan kemudian dipecah menggunakan palu menjadi kerikil untuk dijual sebagai material bangunan.

Pekerjaan yang berat ini dilakukannya sejak belasan tahun lalu, untuk menghidupi dua anak dan dua cucu yang tinggal bersamanya.

Langi Minganga (71) warga Desa Bombong Lambe, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sedang mengumpulkan kerikil untuk dijual.KOMPAS.COM/JUNAEDI Langi Minganga (71) warga Desa Bombong Lambe, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sedang mengumpulkan kerikil untuk dijual.
Profesi ini ditekuni nenek Langi sejak suaminya meninggal dunia.

Anak perempuannya yang kerap membantunya memecah batu gunung, juga telah ditinggal cerai oleh suaminya.

Penghasilannya memecah batu, yang dijual seharga Rp 10 ribu per karung pupuk, digunakan untuk membeli kebutuhan lauk pauk.

Baca juga: Menilik Kembali Perjuangan dan Gagasan Kartini

Sebagian penghasilannya juga disisipkan untuk menyekolahkan dua cucunya yang sebentar lagi akan masuk SMA.

“Untuk mengumpulkan batu pecah satu truk senilai Rp 500.000 saya butuh waktu hinga tiga minggu,” jelas Langi.

Sebetulnya Langi tak mampu lagi bekerja.

Langi Minganga (71) warga Desa Bombong Lambe, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sedang mengumpulkan kerikil untuk dijual.KOMPAS.COM/JUNAEDI Langi Minganga (71) warga Desa Bombong Lambe, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sedang mengumpulkan kerikil untuk dijual.

Hanya karena situasinya tidak ada yang menopang ekonomi keluarganya kecilnya, Langi terpaksa bekerja membanting tulang setiap hari.

“Terpaksa saya tetap bekerja meski kadang sakit-sakitan,” jelasnya.

Kerap mengeluh capek dan lelah sudah pasti.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Perjuangan Perempuan dalam Menuntut Kesetaraan

Namun karena besarnya tanggung jawab yang diemban, untuk menghidupi dua anak dan dua cucunya membuat nenek Langi tidak bisa tinggal diam berlama-lama.

Ical, salah satu warga Desa Bombong Lambe, mengatakan Langi menjadi pemecah batu sejak suaminya meninggal dunia belasan tahun lalu.

“Dia perempuan tangguh, meski sudah usia lanjut tapi terlihat kuat. Dia seorang diri menghidupi anak dan cucunya,” jelas Ical. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com