Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pemuda Tikam Tetangganya, Alasannya Tak Terima Ayahnya Dimaki dan Disebut Miskin

Kompas.com - 15/04/2021, 17:33 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial RP (25), warga Kelurahan Naikoten I, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diamankan polisi.

Pasalnya, ia diduga menikam tetangganya sendiri berinisial YG (63) pada Selasa (13/4/2021).

Akibat kejadian itu, korban kini masih terbaring lemas di rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.

Baca juga: Sakit Hati Dengar Ayahnya Dimaki dan Disebut Miskin, Pria Ini Tikam Tetangganya

Kronologi kejadian

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Hasri Manasye Jaha mengatakan, kejadian itu berawal saat korban meminta tolong ayah pelaku berinisial JP untuk memperbaiki rumahnya.

Saat itu, korban memberikan uang sekitar Rp 1,5 juta kepada ayah pelaku untuk membeli material bangunan dan memperbaiki rumahnya yang rusak akibat Badai Seroja.

Uang tersebut kemudian dibelikan sejumlah peralatan seperti paku, kayu, seng, dan semen.

Bangunan rumah yang telah rusak akhirnya berhasil diperbaiki ayah pelaku. Hanya saja kios korban belum jadi dan uang yang tersisa tinggal Rp 500.000.

"JP pun mengaku masih menyimpan uang tersebut," kata Hasri.

Baca juga: Kronologi Bus Tabrak Lima Bocah SD di Sumbar, 3 Tewas, 2 Luka Berat

Mengetahui hal itu, pada Senin (12/4/2021) korban naik pitam dan memaki ayah pelaku dengan perkataan kasar serta disebut miskin. Korban lalu meminta uangnya segera dikembalikan semuanya saat itu juga.

Saat itu, JP yang mendapat perlakuan kasar dari korban hanya bisa pasrah dan sabar.

Pada keesokan harinya atau Selasa (13/4/2021), korban kembali datang ke rumah JP dan masih memakinya.

Mendengar perkataan korban kepada ayahnya itu, pelaku yang saat itu sedang tiduran di kamar tersulut emosi.

"Pelaku jengkel karena ayahnya dihina dan dimaki oleh YG, seorang pensiunan guru yang rumahnya berdekatan dengan pelaku," ungkapnya.

Baca juga: Detik-detik Bus Gumarang Jaya Tabrak 5 Siswa SD, Sopir Kaget Bus ANS di Depannya Rem Mendadak

Tak banyak kata, pelaku lalu mengambil pisau dan menikam punggung korban hingga jatuh tersungkur.

Warga sekitar yang mengetahui keributan itu kemudian mengevakuasi korban ke rumah sakit dan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan pendalaman penyelidikan dan berhasil meringkus pelaku.

"Kita sudah amankan pelaku di Mapolres untuk penyidikan lebih lanjut. Kita juga masih cari pisau yang dibuang pelaku," kata Hasri.

Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Dheri Agriesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com