Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Ada Tradisi Megengan Menyambut Ramadhan di Posko Darurat Korban Gempa Malang

Kompas.com - 12/04/2021, 17:11 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Warga terdampak gempa di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, tetap menggelar tradisi megengan atau syukuran menyambut Ramadhan pada Senin (12/4/2021).

Mereka memasak makanan untuk syukuran itu di posko darurat, yakni salah satu tenda yang dibangun di lingkungan tersebut.

Biasanya, mereka memasak di rumahnya masing-masing. Masakan itu langsung dibawa ke masjid atau mushala. Di sana mereka berdoa bersama, sebelum atau sesudah shalat tarawih.

Namun, tahun ini pemandangannya berbeda. Mereka tak bisa memasak di rumah yang rusak karena gempa.

"Biasanya masak-masak di rumah. Karena rumah rusak, jadi masak di sini," kata salah satu warga Desa Majangtengah, Siti Aminah (49), saat ditemui di RT 8 RW 1, Senin (12/4/2021).

Siti bersama warga yang lain memasak makanan seadanya, yakni nasi, mi rebus, dan telur.

Baca juga: Pesan Kadisdik Papua kepada KKB: Guru yang Kalian Bunuh Itu Ingin Menyelamatkan Anak-Anak Kalian...

"Sekarang masak mi rebus, telur untuk acara megengan (tradisi syukuran menyambut Ramadhan) untuk menyambut puasa," katanya.

Anggota Karang Taruna RT 8 RW 1 Desa Majangtengah, Purnawan (33) mengatakan, ada 97 kepala keluarga (KK) di RT tersebut. Rata-rata, rumah di RT itu rusak.

"KK di sini 97, yang rusak (rumahnya) hampir 90 persen. Yang rusak parah antara 22 rumah sampai 25," katanya.

Aktivitas memasak bersama tetap dilakukan warga RT tersebut untuk menyambut Ramadhan tahun ini.

"Menyambut bulan puasa kami selamatan dulu," katanya.

 

Mushala Busrolatif yang biasa dipakai warga lingkungan tersebut untuk shalat berjemaah juga rusak akibat gempa.

Atap genteng hancur berantakan dan dindingnya pecah. Untuk sementara, warga berencana menunaikan shalat tarawih di masjid utama di desa tersebut. 

PMI dirikan posko pengungsian

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang mendirikan tempat pengungsian sementara untuk warga terdampak gempa magnituod 6,1 yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021) itu.

Sekretaris PMI Kabupaten Malang Aprilijanto mengatakan, PMI Kabupaten Malang menyiapkan tempat pengungsian sementara di empat titik, yakni Desa Jogo Mulyan, Desa Sumber Tangkil, Desa Majangtengah dan Desa Pamotan.

Baca juga: Jarang Ada Guru yang Mau Berdinas di Daerah Itu, Seharusnya Mereka Melindungi Bukan Membunuh Guru

"Total ada sebanyak 320 warga terdampak gempa Malang yang telah diungsikan," kata Aprilijanto, di Kabupaten Malang, seperti dikutip dari Antara, Senin.

Sebanyak 320 warga Kabupaten Malang tercatat terdampak gempa. Dari jumlah itu, 130 jiwa berada di Desa Jogo Mulyan dan 60 jiwa di Desa Sumber Tangkil.

Lalu, 60 jiwa di Desa Majangtengah dan 70 jiwa di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit.

PMI Kabupaten Malang juga mendirikan dapur umum untuk 515 jiwa di Desa Majangtengah. Saat ini, setidaknya 1.605 bungkus makanan telah disalurkan kepada warga stempat.

Selain itu, PMI juga mendistribusikan 44 terpal dan mendirikan posko lapangan.

 

Sementara terkait dampak yang dirasakan masyarakat, sebanyak 551 rumah dilaporkan rusak berat, 604 rumah rusak sedang, dan 1.155 rumah rusak ringan.

Sementara untuk data korban, lima orang dilaporkan mengalami luka berat. Mereka terdata sebagai warga di Ampelgading, Lawang, Gondanglegi dan Bantur.

Kemudian delapan orang mengalami luka ringan dan tiga orang meninggal dunia.

Baca juga: UPDATE Gempa Malang: 3.253 Unit Rumah Rusak, 8 Korban Meninggal

Diketahui, gempa terjadi di laut selatan Malang pada Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 14.00 WIB. Gempa itu bermagnitudo 6,7, kemudian diperbarui menjadi 6,1.

Hingga Minggu (11/4/2021) pukul 6.54 WIB, gempa itu diikuti sembilan kali gempa susulan.

Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, merupakan salah satu desa dengan kerusakan paling parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com