Kejadian tersebut akhirnya diketahui publik setelah foto Lukas tersebar di media sosial.
Foto Gubernur saat berada di depan Medallion Hotel Vanimo beredar hingga diketahui oleh mereka.
Hendrik baru menyadari jika rombongan tersebut adalah Lukas, Gubernur Papua.
Kecurigaan itu, kata Hendrik, membuat salah satu rekannya melapor ke Pos Satgas 131 tentang seseorang diduga Gubernur Papua Lukas Enembe pergi ke Papua Nugini lewat jalan tikus
Baca juga: Ahli Beberkan Ancaman Marabahaya di Balik Fenomena Pencarian Emas di Pantai Maluku Tengah, Apa Itu?
"Saya pergi untuk terapi saraf kaki, kalau saraf otak kita sudah terapi di Jakarta. Sama-sama konsul saya di sana, sejak hari pertama," ujar Lukas.
Dia pun menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya salah.
"Saya naik ojek ke sana, sebenarnya itu salah, saya tahu karena orang lain tidak urus saya sehat," kata Lukas.
"Dari pemerintah Papua Nugini yang menyatakan bahwa beliau ini illegal stay di sana, kita sebut pelintas ilegal," ujarnya di Jayapura, Jumat.
Dia menegaskan bahwa Lukas kembali ke Papua karena dideportasi.
"Jadi yang deportasi itu Pemerintah Papua Nugini," kata Novianto.
Imigrasi akan mencari tahu terkait keberangkatan Lukas Enembe saat melintas ke Papua Nugini.
"Jam berapa dan dari mana beliau melintas tentunya akan kita dalami dan sebagai pejabat negara tentu beliau paham (aturan)," tuturnya.