Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polisi Tembak Mati Pria yang Mengamuk di Pangandaran: Sudah Serang 5 Warga

Kompas.com - 01/04/2021, 06:51 WIB
Candra Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Lima warga di Pasar Wisata Pangandaran, Kabupaten Pangandaran luka berat akibat diserang seorang lelaki bernama Karim, dengan senjata tajam, Rabu (31/3/2021).

Korban terdiri dari empat orang tua dan satu anak kecil berusia 5 tahun.

"Kejadian penganiayaan disertai pembakaran (kios)," kata Kapolres Ciamis AKBP Hendria Lesmana kepada wartawan, Rabu malam.

Dia menjelaskan, awalnya pelaku tiba-tiba mengamuk dan menyerang warga. Akibatnya, lima orang luka berat dan 4 kios ukuran 4x2 di Pasar Wisata Pangandaran terbakar.

Ihwal motif, Hendria menjelaskan, pihaknya sedang menyelidikinya. Berdasarkan penuturan sejumlah saksi, kata dia, saat mengamuk pelaku mengatakan sedang ada masalah dan tak ada yang peduli sama pelaku.

"Kami lidik," kata Hendria.

Baca juga: Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi, gara-gara Serang 5 Warga Pakai Senjata Tajam hingga Bakar Rumah

Agar korban tidak bertambah banyak, lanjut Hendria, petugas terpaksa menembaknya. Pelaku pun meninggal di tempat. "Kami ambil tindakan tegas, melumpuhkan pelaku," tegas Hendria.

Langkah ke depan, Hendria mengatakan, pihaknya akan menyelidiki kasus ini. Selain itu, akan meredam amarah warga yang saat ini sakit hati dengan ulah pelaku.

Ditanya terkait istri pelaku, Hendria mengatakan, hingga Rabu malam belum bisa dimintai keterangan. Istri korban diduga mengidap gangguan kejiwaan. "Istrinya kurang bisa ditanya," kata dia.

Sebelumnya, Karim tiba-tiba mengamuk dan melukai seorang anak di Pasar Wisata Pangandaran. Tak terima dengan ulah pelaku, ibu korban kemudian mengejar pelaku.

Namun korban malah turut menganiaya warga yang mengejarnya.

Baca juga: Utang Sabu dan Ibu Disandera, Deni Tembak Mati Kaki Tangan Bandar Narkoba

Saksi warga: pelaku tiba-tiba serang anak kecil pakai sajam

Seorang lelaki bernama Karim menyerang lima orang dengan senjata tajam di area Pasar Wisata Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Rabu petang (31/3/2021).

Tak hanya itu, pelaku juga membakar salah satu rumah di kompleks pasar dan api merembet ke beberapa rumah lainnya.

"Pelakunya lelaki setengah baya," kata Adang, salah seorang saksi mata kejadian saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu.

Adang menduga, pelaku mengalami gangguan jiwa. Dugaannya ini karena pelaku tanpa sebab tiba-tiba menyerang seorang anak dengan senjata tajam.

"Anak tersebut luka di bibir. Bibirnya sobek," kata dia.

 

Mengetahui anaknya diserang pelaku, lanjut Adang, ibu korban kemudian mengejar pelaku. Selain itu ada beberapa warga lainnya yang turut mengejar pelaku.

"Ibu korban membela anaknya, dia mengejar pelaku," kata Adang.

Saat pengejaran itu, tiba-tiba pelaku balik menyerang warga dengan senjata tajam. Menurut Adang, ada lima warga yang menjadi korban penyerangan pelaku.

Adang melanjutkan, karena terdesak korban membakar salah satu rumah di pasar wisata. Saat kejadian, api dengan cepat merembet ke sejumlah rumah.

"Merembet ke beberapa lokal di pasar wisata," katanya.

Rumah yang terbakar sudah tidak berpenghuni saat kejadian. Menurut Adang, penghuni rumah sudah keluar rumah untuk menyelamatkan diri. "Rabu malam api sudah padam," kata Adang.

Setelah membakar rumah, lanjut Adang, pelaku ditembak mati oleh petugas kepolisian. Sebelumnya petugas mengeluarkan tembakan peringatan.

"Pelaku ditembak dari jarak jauh, meninggal di lokasi," kata Adang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com