YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) menyoroti munculnya klaster penularan Covid-19 di Kabupaten Sleman.
HB X menyayangkan terjadinya penularan virus corona di tengah masyarakat, padahal saat ini sedang berlaku Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Saya hanya punya harapan bagaimana Sleman itu makin ketat. Mengetati dalam arti, pengawasan untuk tidak berkerumun. Ya sering seenaknya sendiri," ujar Sultan HB X di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Klaster Takziah di Sleman, Puluhan Warga di Dua Dusun Positif Covid-19
Menurut HB X, masyarakat di Kabupaten Sleman memang relatif lebih abai dengan protokol kesehatan.
Warga Sleman disebut sering berkerumun untuk nongkrong atau makan di luar rumah.
Bahkan, ada yang mengadakan pesta pernikahan secara sembunyi-sembunyi saat hajatan masih dilarang.
"Jadi saya mohon Sleman itu pemerintah kabupatennya, memperhatikan mobilitas masyarakat. Tidak seenaknya sendiri, disiplin harus diterapkan," katanya.
Baca juga: Pemerintah Pusat Larang Mudik, Sultan HB X Harap Warganya Taat Aturan
HB X pun mengatakan, saat ini Sleman jadi perhatian Pemerintah DIY karena kasus aktif Covid-19-nya menunjukkan kenaikan dan kini jumlahnya sudah lebih dari 1.000.
Sedangkan daerah lain di DIY sudah menunjukkan tren penurunan kasus aktif Covid-19.
Puluhan orang di dua dusun di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), positif Covid-19.
Dua dusun tersebut berada di kecamatan berbeda. Pertama adalah Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik. Di sini, terdapat 44 warga yang positif berdasarkan hasil pemeriksaan swab antigen.
Baca juga: Gelar Sekolah Tatap Muka, Sri Sultan HB X: Kemungkinan Dimulai dari SMA
Klaster lainnya muncul di Dusun Plalangan, Desa Pondowoharjo, Kecamatan Sleman. Sejumlah 32 orang terpapar Covid-19.
Klaster ini muncul dari sebab yang sama, yaitu takziah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.