Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Garut, Melawan Ancaman Stunting dengan Daun Kelor dan Motor

Kompas.com - 27/03/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Ketua Perhimpunan Ahli Gizi dan Pangan Indonesia, Profesor Hardinsyah, mengatakan program seperti Mozi Masagi membantu mengintervensi supaya kondisinya tidak menjadi kronis.

"Yang seketika itu yang dijaga dulu, kalau sudah terjaga, enggak akan jadi kronis," ujarnya.

Baca juga: Sejarah Desa Wisata Sindangkasih Garut, Dulu Lahan Penuh Alang-alang

Ancaman stunting

Pandemi virus corona telah berdampak pada penghasilan banyak keluarga. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin di Indonesia bertambah lebih dari 2,7 juta jiwa akibat pandemi.

Para ahli gizi telah memperingatkan bahwa situasi ini membuat anak-anak menjadi rentan, karena keluarga jadi kesulitan mengakses makanan bergizi.

Terganggunya layanan Posyandu juga membuat deteksi masalah gizi menjadi tidak optimal.

Akibatnya, diperkirakan angka stunting di Indonesia yang sempat turun dalam dua tahun terakhir akan naik lagi.

Baca juga: 10 Kegiatan Seru di Desa Wisata Sindangkasih Garut, Bisa Jelajah Desa

Namun pemerintah Indonesia tetap berkomitmen menurunkan kasus stunting, yang dianggap berpotensi menyia-nyiakan "bonus demografi", hingga 14% pada 2024.

Menurut Hendro Utomo, pendiri Food Bank of Indonesia (FOI) yang juga melaksanakan program intervensi gizi bernama Sayap dari Ibu, pandemi mengungkap kerapuhan dalam sistem pangan selama ini, di mana akses pangan terkait erat dengan pasar atau kemampuan membeli.

Dalam pengamatan di lapangan, kata Hendro, FOI menemukan beberapa keluarga yang meskipun memiliki sumber makanan yang baik, anak-anaknya tidak diberikan makanan terbaik.

Baca juga: Kronologi Munculnya Klaster Senam Tasikmalaya, Berawal Acara Ultah Klub di Papandayan Garut

Ilustrasi daun kelor (Moringa oleifera)SHUTTERSTOCK/Red Confidential Ilustrasi daun kelor (Moringa oleifera)
"Meskipun keluarganya penghasil susu, misalnya, susu itu dijual kemudian dibelikan makanan lagi yang barangkali nilai gizinya di bawah susu. Jadi akses pangan itu tergantung kemampuan ekonomi," ia menjelaskan.

Oleh karena itu, selain memperbaiki akses pada pangan bergizi, edukasi juga penting, kata Hendro.

Melalui program Sayap dari Ibu, FOI berusaha memengaruhi para ibu dan para kader untuk kembali ke sumber makanan lokal.

Baca juga: Ramai Disebut Korban Penculikan, Siswi SMA Garut Pergi dengan Pacar, Orangtua Lapor Polisi

Adapun Koordinator Mozi Masagi, Ernawati, berharap inovasi ini dapat berkembang ke seluruh pelosok Kabupaten Garut dan daerah-daerah lain di Indonesia.

"Bisa terus berkembang dan menjadi kebijakan pemerintah, untuk pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com