BLITAR, KOMPAS.com - Sebanyak 5 persen orangtua siswa dari 58 sekolah jenjang TK, SD dan SMP di Kota Blitar yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin (22/3/2021) mengkhawatirkan terjadinya penularan Covid-19.
Karenanya, mereka tidak memberikan izin kepada anak-anak mereka untuk pergi ke sekolah mengikuti PTM.
"Paling banyak yang belum mengizinkan PTM adalah orangtua siswa di jenjang SD, yaitu 516 orang," ujar Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Blitar Didit Rahman Hidayat kepada Kompas.com, Kamis (25/3/2021).
Menurut Didit, jumlah tersebut merepresentasikan 5,66 persen dari seluruh siswa-siswi dari 28 SD di Kota Blitar yang mengikuti PTM terbatas.
Total jumlah siswa-siswi di 28 SD tersebut sebanyak 9.121 di mana 8.605 di antaranya mendapatkan izin mengikuti PTM.
Baca juga: Kepada Jokowi, Pengusaha Perikanan di Maluku Curhat Soal Ini
Didit mengatakan, rata-rata orangtua siswa tidak mengizinkan anak-anak mereka masuk sekolah untuk PTM karena masih takut pada resiko terjadinya penularan Covid-19.
PTM bertahap dan terbatas yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Blitar diikuti oleh 58 sekolah yaitu 15 TK, 28 SD, dan 15 SMP dengan total siswa-siswi sebanyak 15.371.
Namun, ujar Didit, sebanyak 749 di antaranya tidak ikut PTM karena tidak mendapatkan izin dari orangtua.
Didit mengatakan, dari 3.477 siswa-siswi di 15 SMP yang mengikuti PTM terdapat 163 anak atau 4,7 persen yang tidak ikut PTM karena alasan yang sama.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar Samsul Hadi mengatakan, partisipasi paling tinggi ada di jenjang pendidikan TK.
Dari 2.257 siswa-siswi di 15 TK yang mengikuti PTM hanya 70 anak yang tidak mendapatkan izin orangtua atau 3,1 persen.
Samsul mengatakan, PTM baru diikuti oleh 35 persen dari total 162 sekolah jenjang TK, SD dan SMP di Kota Blitar.
"Karenanya, PTM ini kami katakan bersifat terbatas. Bukan hanya yang ikut hanya sebagian kecil lembaga sekolah tapi juga tidak semua siswa-siswi di setiap sekolah ikut PTM," ujar dia.
Samsul mengatakan, pihak sekolah tetap wajib memfasilitasi siswa-siswi yang tidak ikut PTM untuk belajar secara daring seperti sebelumnya.
Di jenjang SD, PTM tahap pertama ini hanya diikuti oleh siswa-siswi kelas I dan IV. Sedangkan di jenjang SMP, hanya siswa-siswi kelas VII yang ikut PTM.
Kompas.com mengunjungi sejumlah sekolah secara acak guna melihat langsung pelaksanaan PTM di Kota Blitar.
Baca juga: Pemandu Karaoke yang Tewas Telanjang Diserempet dengan Truk dan Diperkosa
Di SMPN-1, setiap kelas hanya diisi kurang dari setengah daya tampungnya yaitu antara 14 hingga 16 siswa.
Jarak duduk antara siswa yang satu dengan yang lain terpaut cukup jauh yaitu dipisahkan oleh setidaknya satu bangku kosong.
Di SDN Kepanjenlor 2, penataan serupa juga diberlakukan. Bahkan, setiap siswa-siswi tidak boleh berpindah tempat duduk tanpa izin.
Kontrol posisi duduk dilakukan dengan pencantuman nama setiap siswa-siswi di bangku tempat duduk mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.