Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Jokowi, Pengusaha Perikanan di Maluku Curhat Soal Ini

Kompas.com - 25/03/2021, 12:51 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sejumlah pengusaha perikanan di Maluku mengeluhkan biaya logistik yang tinggi untuk mendukung kegiatan ekspor perikanan di wilayah tersebut.

Keluhan para pengusaha perikanan ini disampaikan saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo di kawasan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis (25/3/2021).

Dialog tersebut disiarkan secara langsung melalu kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Saat dialog tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Maluku, Murad Ismail. 

"Masalah logistik, mungkin Bapak bisa lihat di Maluku ini terutama kita di Ambon, tidak terlalu banyak investor di sektor perikanan karena mengalami masalah biaya logistik yang cukup tinggi," kata Alfred Kusno.

Baca juga: Berkunjung ke Ambon, Presiden Joko Widodo Akan Pantau Vaksinasi Massal di RSUP dr J Leimena

Alfred mencontohkan untuk mengespor hasil perikanan dari Ambon ke Jepang ia harus menyewa 40 kontainer dari Surabaya karena kebutuhan kontainer di Kota Ambon sangat terbatas.

Selain itu, butuh waktu lama hingga dua minggu untuk mendatangkan kontainer itu ke Ambon.

Ia mengakui kontainer yang bisa di dapat di Ambon hanyalah kontainer tipe 20 feet sedangkan untuk kebutuhan ekspor perikanan ke luar negeri ia menggunakan tipe kontainer 40 feet.

"Jadi infrastruktur di Ambon ini terlalu kecil Pak," ujar dia.

Selain mengeluhkan kesulitan logistik pendukung eskpor perikanan, Alferd juga mengeluhkan adanya uji mutu di laboratorium sebagai syarat ekspor.

Menurutnya, selama ini ia dan pengusaha perikanan lainnya harus mengurus uji mutu ke Bali dan itu sangat membutuhkan waktu dan biaya yang besar.

"Masalah laboratorium, uji mutu Pak selama ini kami harus ke Bali, waktu dan biaya cukup mahal, di Ambon belum ada, terakhir ini mesti uji Covid-19 jadi butuh waktu dan biaya," ungkapnya.

Sementara untuk persoalan dokumen diakuinya sudah sangat bagus karena hanya hitungan jam saja pengurusan dokumen ekspor bisa selesai.

Pengusaha lainnya Daniel Rusli, mengatakan, sebagian besar hasil perikanan di bawa ke industri di Jawa, sebagian di jual lokal dan diekspor.

"Sehingga yang mengambil keuntungan adalah industri di Pulau Jawa dan midleman," ujar dia. 

Ia berharap, pemerintah dapat mendukung program industrialisasi perikanan di Maluku agar pertumbuhan ekonomi semakin cepat dapat menciptakan banyak tenaga kerja.

"Juga menekan cost logistik dan harga jual nelayan bisa dinaikkan. Jadi nelayan akan lebih sejahtera sesuai program Bapak dan juga program Indonesia untuk ekspor dari Maluku," ungkap dia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com