Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Impor, Bupati Wonogiri Minta Pemda Diberi Kewenangan Atur Beras

Kompas.com - 24/03/2021, 16:45 WIB
Muhlis Al Alawi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com- Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyatakan pemerintah tidak perlu mengimpor beras lantaran saat ini ketersediaan beras nasional mengalami surplus hingga 2,4 juta ton.

“Jangan impor solusinya. Kita punya beras. Kita surplus dari berdasarkan data BPS,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Rabu (24/3/2021) siang.

Menurut Jekek, semestinya kebijakan pemerintah berdasar dengan survei BPS yang menyatakan konsumsi beras nasional itu 29 juta ton.

Baca juga: Surplus, Bupati Rembang Tegas Tolak Impor Beras

Sementara panen saat ini sebanyak 31,4 juta ton beras. Untuk itu sisa stok beras sebanyak 2,4 juta ton.

Bagi Jekek bila terjadi kekurangan stok beras di satu daerah karena persoalan rantai distribusi yang harus diperbaiki.

Untuk itu pemerintah pusat yang berperan sebagai manajerial harus bisa mengatur sisa kelebihan beras diberikan kepada daerah yang kekurangan beras.

Jekek mengatakan semestinya pemerintah pusat mampu mengidentifikasi dan menelusuri stok beras diseluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Pengamat: Presiden Jokowi Jangan Pura-pura Tak Tahu soal Impor Beras, Ambil Sikap Tegas!

Dengan demikian mengatahui mana wilayah yang surplus dan mana wilayah yang minus.

“Kalau sudah data BPS itu lembaga resmi yang mengeluarkan. Kita memiliki beras dan beras itu di mana. Itu menjadi tugas pemerintah untuk mengidentifikasi dan menelusuri,” ungkap Jekek.

Jekek menuturkan keadaan petani sementara panen lalu diterpa kebijakan impor beras dan ditambah data BPS ada surplus 2,6 juta ton menimbulkan anomali.

Kondisi itu menjadikan hukum pasar yang akhirnya menentukan.

“Petani tidak punya nilai tawar apa pun. Dan kami pemerintah daerah tidak punya kewenangan apa pun karena kondisi menjadi hukum pasar,” kata Jekek.

Baca juga: Sumsel Surplus Beras 2,07 Juta Ton, Harga Gabah Petani Pun Anjlok, Kenapa Harus Impor Beras?

Menurut Jekek pemerintah daerah tidak memiliki otoritas untuk mengintervensi anjloknya harga gabah panen di pasaran.

Kondisi saat ini harga gabah panen di lapangan berkisar dari Rp 3.500 hingga Rp 3.800.

Sementara harga pembelian pemerintah (HPP) dipatok Rp 4.200 per kilogramnya. Dengan demikian harga beli gabah di lapangan jauh dibawah HPP.

Agar petani tertolong, semestinya Bulog bekerja sama dengan kelompok tani atau gabungan kelompok tani untuk membeli gabah hasil panen para petani.

Faktanya saat ini penyerapan gabah Bulog itu banyak berasal dari tengkulak bukan dari poktan dan gapoktan.

Baca juga: Keluh Kesah Petani Tegal: Panen Raya Harga Sedang Anjlok, Pemerintah Kenapa Impor Beras

Kondisi itu tidak hanya terjadi di Wonogiri saja. Seluruh dareah mengalami nasib yang sama.

Untuk mengendalikan tengkulak pemerintah daerah tidak memiliki otoritas.

Terkecuali kelompok tani dan gabungan kelompok tani yang semuanya sudah berbadan hukum diberikan kewenangan untuk mengelola hasil panen

“Bulog semestinya menerima order gabah dengan HPP dari pokta dan gapoktan maka tengkulak tidak bisa bergerak,” ungkap Jekek.

Ia menambahkan semestinya dalam kondisi pandemi, petani tidak terkontraksi ekonominya karena memiliki stok pangan yang melimpah.

Namun lantaran ketidakpastian stabilitas harga pascapanen menjadikan petani terpuruk pendapatannya.

Baca juga: Ekonom Faisal Basri Kaget Rencana Impor Beras Dilakukan saat Tren Konsumsi Beras Turun

“Ditambah lagi dengan isu impor beras maka akan berdampak pada pasar. Sementara saat ini kondisi panen raya. Kasihan petani jadinya,” jelas Jekek.

Ditanya stok beras, Jekek menuturkan Kabupaten Wonogiri mengalami surplus beras hingga 148 ribu ton setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com