Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumsel Surplus Beras 2,07 Juta Ton, Harga Gabah Petani Pun Anjlok, Kenapa Harus Impor Beras?

Kompas.com - 23/03/2021, 12:35 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sumatera Selatan mengalami surplus beras mencapai 2,07 juta ton pada musim. Bahkan, harga gabah di petani anjlok hingga mencapai Rp 3.500 perkilogram saat memasuki musim panen raya tahun ini.

Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya mengatakan, sampai saat ini rencana impor beras yang direncanakan oleh pemerintah pusat kemungkinan untuk wilayah lain yang mengalami defisit beras.

Namun, untuk di Sumatera Selatan, kebutuhan beras masih sangat mencukupi. Lantaran produksi beras pada 2020 mencapai 2,8 juta ton. Sementara, kondumsi beras di Sumatera Selatan sekitar 810.000 ton.

"Sehingga, kita masih surplus 2,07 juta ton di Sumsel. Kemungkinan keputusan pemerintah pusat untuk impor beras untuk mengisi daerah yang defisit. Indonesia tidak hanya Sumsel saja,"kata Mawardi, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Keluh Kesah Petani Tegal: Panen Raya Harga Sedang Anjlok, Pemerintah Kenapa Impor Beras

Mawardi mengatakan, mereka saat ini sedang melakukan upaya untuk mendongkrak harga gabah yang kini sedang jatuh di tingkat petani sekitar Rp 3.500-Rp 3.900 per kilogram .

Sementara, Harga Pokok Penjualan yang ditetapkan oleh Bulog sekitar Rp 5.300 per kilogram.

"Gubernur Sumsel sudah menyurati Menteri Pertanian terkait kondisi ini. Kami harap harga gabah di petani bisa membaik," ujarnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Kementan Harus Diberi Otoritas Beli Gabah agar Buruh Tani Tak Miskin Terus

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Selatan Bambang Pramono menambahkan, terjunnya harga gabah tingkat petani menjadi perhatian serius.

"Kami sedang berupaya melakukan berbagai cara agar gabah di petani harganya bisa kembali stabil. Sumsel ini lumbung pangan," kata Bambang.

Bambang mengungkapkan, pada Maret 2021, Sumatera Selatan surplus beras sebanyak 300.000 ton. Sehingga, rencana impor beras masih tak dibutuhkan.

"Fokus kami sekarng untuk menyerap beras dari petani sehingga harganya bisa baik. Salah satu cara adalah menyalurkan beras petani kepada ASN," ungkapnya.

Baca juga: Petani: Harusnya Pemerintah Stabilkan Harga di Pasaran, Bukan Impor Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com