PALEMBANG, KOMPAS.com - Sumatera Selatan mengalami surplus beras mencapai 2,07 juta ton pada musim. Bahkan, harga gabah di petani anjlok hingga mencapai Rp 3.500 perkilogram saat memasuki musim panen raya tahun ini.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya mengatakan, sampai saat ini rencana impor beras yang direncanakan oleh pemerintah pusat kemungkinan untuk wilayah lain yang mengalami defisit beras.
Namun, untuk di Sumatera Selatan, kebutuhan beras masih sangat mencukupi. Lantaran produksi beras pada 2020 mencapai 2,8 juta ton. Sementara, kondumsi beras di Sumatera Selatan sekitar 810.000 ton.
"Sehingga, kita masih surplus 2,07 juta ton di Sumsel. Kemungkinan keputusan pemerintah pusat untuk impor beras untuk mengisi daerah yang defisit. Indonesia tidak hanya Sumsel saja,"kata Mawardi, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: Keluh Kesah Petani Tegal: Panen Raya Harga Sedang Anjlok, Pemerintah Kenapa Impor Beras
Mawardi mengatakan, mereka saat ini sedang melakukan upaya untuk mendongkrak harga gabah yang kini sedang jatuh di tingkat petani sekitar Rp 3.500-Rp 3.900 per kilogram .
Sementara, Harga Pokok Penjualan yang ditetapkan oleh Bulog sekitar Rp 5.300 per kilogram.
"Gubernur Sumsel sudah menyurati Menteri Pertanian terkait kondisi ini. Kami harap harga gabah di petani bisa membaik," ujarnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Kementan Harus Diberi Otoritas Beli Gabah agar Buruh Tani Tak Miskin Terus
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Selatan Bambang Pramono menambahkan, terjunnya harga gabah tingkat petani menjadi perhatian serius.
"Kami sedang berupaya melakukan berbagai cara agar gabah di petani harganya bisa kembali stabil. Sumsel ini lumbung pangan," kata Bambang.
Bambang mengungkapkan, pada Maret 2021, Sumatera Selatan surplus beras sebanyak 300.000 ton. Sehingga, rencana impor beras masih tak dibutuhkan.
"Fokus kami sekarng untuk menyerap beras dari petani sehingga harganya bisa baik. Salah satu cara adalah menyalurkan beras petani kepada ASN," ungkapnya.
Baca juga: Petani: Harusnya Pemerintah Stabilkan Harga di Pasaran, Bukan Impor Beras
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.