Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sebar Foto dan Video seperti Ini di Media Sosial

Kompas.com - 24/03/2021, 15:25 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung meminta warganet tidak menyebarkan foto-foto dan video tentang korban pembunuhan sadis.

Salah satunya seperti yang terjadi di Kampung Sendang Rejo, Lampung Tengah.

Ketua AJI Bandar Lampung Hendry Sihaloho mengatakan, foto-foto dan video korban berinsial S (69) itu termasuk sadistis.

"Kami mengimbau masyarakat tidak membagikan gambar maupun video terkait kasus anak memancung ayah di media sosial. Aksi sadistis itu tak patut dibagikan kepada khalayak," kata Hendry saat dihubungi, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: 5 Lokasi Tilang Elektronik di Bandar Lampung

Dari penelusuran Kompas.com di media sosial, foto-foto korban banyak ditemukan di Facebook, dengan beragam kata kunci yang terkait dengan peristiwa mengerikan itu.

Foto-foto korban ditampilkan secara vurgal dan tanpa sensor.

Beberapa foto ditandai dengan kategori konten sensitif. Namun saat dibuka, kondisi korban ditampilkan secara jelas.

Menurut Hendry, selain tidak ada manfaat, beredarnya foto maupun video seputar peristiwa pembunuhan sadis itu dapat memperdalam luka yang dialami pihak keluarga.

Masyarakat dan pengguna media sosial seharusnya menunjukkan empati, yakni dengan tidak membagikan konten sadistis.

"Kami juga mengingatkan media massa mengedepankan kode etik jurnalistik dalam melaporkan peristiwa di Lampung Tengah. Pasal 4 KEJ mengatur, wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul," kata Hendry.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 23 Maret 2021

 Hendry menambahkan, sadistis dalam jurnalistik bukan hanya mengaburkan foto maupun video, tapi juga secara redaksional.

"Media perlu mempertimbangkan rasa duka pihak keluarga. Karena itu, mengemasnya menjadi konsumsi publik perlu perhatian," kata Hendry.

Saat dihubungi, Kapolsek Kalirejo Iptu Edy Suhendra mengimbau agar masyarakat tidak mengunggah foto dan video korban.

Edy mengatakan, proses hukum masih berjalan dengan pemeriksaan terhadap pelaku.

Sejumlah barang bukti juga sudah disita.

"Masih proses, diharapkan masyarakat sabar, kita masih menunggu hasil observasi tim dokter RSJ," kata Edy.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak membunuh ayah kandungnya secara sadis di Lampung Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com