LAMPUNG, KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung meminta warganet tidak menyebarkan foto-foto dan video tentang korban pembunuhan sadis.
Salah satunya seperti yang terjadi di Kampung Sendang Rejo, Lampung Tengah.
Ketua AJI Bandar Lampung Hendry Sihaloho mengatakan, foto-foto dan video korban berinsial S (69) itu termasuk sadistis.
"Kami mengimbau masyarakat tidak membagikan gambar maupun video terkait kasus anak memancung ayah di media sosial. Aksi sadistis itu tak patut dibagikan kepada khalayak," kata Hendry saat dihubungi, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: 5 Lokasi Tilang Elektronik di Bandar Lampung
Dari penelusuran Kompas.com di media sosial, foto-foto korban banyak ditemukan di Facebook, dengan beragam kata kunci yang terkait dengan peristiwa mengerikan itu.
Foto-foto korban ditampilkan secara vurgal dan tanpa sensor.
Beberapa foto ditandai dengan kategori konten sensitif. Namun saat dibuka, kondisi korban ditampilkan secara jelas.
Menurut Hendry, selain tidak ada manfaat, beredarnya foto maupun video seputar peristiwa pembunuhan sadis itu dapat memperdalam luka yang dialami pihak keluarga.
Masyarakat dan pengguna media sosial seharusnya menunjukkan empati, yakni dengan tidak membagikan konten sadistis.
"Kami juga mengingatkan media massa mengedepankan kode etik jurnalistik dalam melaporkan peristiwa di Lampung Tengah. Pasal 4 KEJ mengatur, wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul," kata Hendry.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 23 Maret 2021
Hendry menambahkan, sadistis dalam jurnalistik bukan hanya mengaburkan foto maupun video, tapi juga secara redaksional.
"Media perlu mempertimbangkan rasa duka pihak keluarga. Karena itu, mengemasnya menjadi konsumsi publik perlu perhatian," kata Hendry.
Saat dihubungi, Kapolsek Kalirejo Iptu Edy Suhendra mengimbau agar masyarakat tidak mengunggah foto dan video korban.
Edy mengatakan, proses hukum masih berjalan dengan pemeriksaan terhadap pelaku.
Sejumlah barang bukti juga sudah disita.
"Masih proses, diharapkan masyarakat sabar, kita masih menunggu hasil observasi tim dokter RSJ," kata Edy.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak membunuh ayah kandungnya secara sadis di Lampung Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.