Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ketiga Pencarian Bocah Kembar Hanyut di Parit, Petugas Perluas Wilayah Pencarian hingga 500 Meter

Kompas.com - 22/03/2021, 12:10 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - M Adli Alhafis (3) bocah yang diduga terjatuh lalu hanyut di parit Jalan Datuok Tabano, Gang Ikhlas, Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, Riau, belum berhasil ditemukan.

Pencarian dilakukan sudah memasuki hari ketiga. Hari ini, Senin (22/3/2021), petugas gabungan berusaha mencari korban.

Pencarian dilakukan petugas dengan cara penyisiran di dalam parit maupun dari darat.

"Kami dari Koramil 01/Bangkinang bersama kepolisian, BPBD, Tagana, Damkar dan warga, masih mencari keberadaan korban diduga hanyut di parit," kata Babinsa Koramil 01/Bangkinang Kodim 0313/KPR, Pelda Syafrial kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin.

Baca juga: Kronologi Bocah 3 Tahun Hanyut di Parit, Diketahui Saat Kembarannya Menangis Histeris

Dia menyebutkan, pencarian sejak tadi pagi dipusatkan di pinggiran parit sepanjang 500 meter.

Petugas juga mencari korban di semak-semak yang ada di kawasan parit tersebut.

"Hingga saat ini kami belum berhasil menemukan korban. Kami masih terus berupaya mencarinya dan semoga korban cepat ditemukan," kata Syafial.

Baca juga: Bocah Ini Menangis Sambil Menunjuk Parit, Ternyata Kembarannya Hanyut

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah berusia tiga tahun hanyut setelah terjatuh ke dalam parit di Jalan Datuok Tabano, Gang Ikhlas, Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, Riau.

Korban hingga saat ini belum ditemukan. Pencarian dilakukan tim gabungan dari TNI, BPBD, Tagana dan petugas pemadaman kebakaran (Damkar) Kota Bangkinang.

Babinsa Koramil 01/Bangkinang, Kodim 0313/KPR, Pelda Syafrial mengatakan, korban bernama M Adli Alhafis (3) warga setempat.

 

Anak dari pasangan Dodo Viarda (34) dan Yunaidah (32), itu jatuh ke parit lalu hanyut.

"Kami sudah melakukan pencarian hari kedua. Korban hanyut kemarin, Sabtu (20/3/2021), sekitar pukul 08.20 WIB. Sampai saat ini korban belum berhasil kami temukan," kata Syafrial kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Minggu (21/3/2021).

Dijelaskan Syafrial, korban awalnya bermain di depan rumah bersama kembarannya.

Tak lama setelah itu, salah satu anak  kembar menangis sambil menunjuk ke arah parit kepada orangtuanya.

"Orangtuanya mencoba mencari korban, namun tak ditemukan. Selanjutnya, dilaporkan ke pihak desa," ujar Syafrial.

Pihak desa kemudian berkoordinasi dengan Babinsa untuk mencari korban yang jatuh ke parit selebar tiga meter itu.

Korban diperkirakan hanyut terbawa arus, karena air parit sedang melimpah.

"Semalam itu hujan deras membuat debit air parit mengalami peningkatan. Jadi, korban kita duga jatuh ke parit lalu hanyut," sebut Syafrial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com