Pasien jiwa itu juga tampak tak asing dengan orang berseragam dinas Brimob.
Winardy menjelaskan, lelaki diduga Abrip Asep itu menemukan kata senior ketika melihat orang berpakaian dinas kepolisian.
"Waktu ditemukan pertama ada anggota yang berpakaian dinas, saat ditanya siapa, dia sebut senior," tutur Winardy.
Namun, Polda Aceh tak berani berspekulasi sebelum hasil tes DNA pasien tersebut keluar.
Baca juga: Penantian Keluarga Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh, Ingin Kembali Bawa Asep Pulang ke Lampung
Kondisi pria itu seperti orang trauma, tetapi tidak pernah mengganggu warga.
Warga pun sudah mengira pria tersebut adalah polisi karena postur tubuhnya bagus.
Namun memang kondisinya tidak terawat hingga rambutnya panjang tak terurus.
"Orangnya tidak mengganggu, postur tubuhnya bagus seperti anggota memang, putih, tapi saat diantar dulu rambutnya panjang tak terurus. Sekarang kita lihatkan di foto yang beredar, bersih dan sudah berumur," kata Lizar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/3/2021).
Karena tak terurus, pria diduga Asep itu dikirim ke RSJ oleh mantan kepala desa almarhum Jauhari US.
"Menurut cerita warga, sebelum anak muda yang telantar dalam kondisi hilang ingatan diantarkan ke RSJ Banda Aceh oleh almarhum Jauhari US, kepala desa masa itu, diduga Asep itu sempat telantar di desa kami selama satu bulan. Karena kasihan, tidak ada yang urus, sehingga diantarkan ke RSJ," kata Lizar.
Beberapa waktu terakhir saat pihak RSJ ingin mengantar pasien itu, Lizar teringat ada sejumlah orang mencari keluarganya yang hilang pada 2014.
"Saya teringat tahun 2014 ada yang mengaku keluarga Brimob mencari anaknya. Makanya coba sampaikan ke salah satu anggota Brimob yang saya kenal di sini untuk ditelusuri mungkin benar pasien itu yang dicari oleh keluargya," kata Lizar.
Lizar pun berharap pasien RSJ itu betul-betul Asep.
"Semoga saja pasien itu benar Asep. Kasihan dia sudah sekilan lama berpisah dengan keluarga. Memang data di RSJ, pasien alamatnya desa kami, tapi tidak ada keluarga dan yang mengenalnya," ucapnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Raja Umar, Tri Purna Jaya | Editor: Aprilia Ika, Farid Assifa, Abba Gabrilin, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.