Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Kaji Temuan Kerangka Manusia di Situs Kumitir Mojokerto, Minta Bantuan Sejumlah Ahli

Kompas.com - 18/03/2021, 10:23 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BCPB) Jawa Timur masih menantikan hasil kajian tim ahli terkait penemuan kerangka manusia di Situs Kumitir, Kabupaten Mojokerto.

Kerangka manusia ditemukan di Situs Kumitir, Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, saat para arkeolog melakukan ekskavasi (penggalian) pada Rabu (3/3/2021).

Sejak awal Maret, tim dari BPCB Jawa Timur melakukan ekskavasi tahap ketiga di Situs Kumitir, salah satu cagar budaya yang diduga sebagai istana Bhre Wengker, di Kompleks Kotaraja Majapahit.

Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, tim ekskavasi menemukan berbagai benda purbakala pada kawasan yang digali, salah satunya kerangka manusia.

Kerangka manusia itu ditemukan di sektor C Situs Kumitir dalam posisi tengkurap, rangka tangan berada di samping, serta tengkorak kepala condong ke barat.

Kajian awal, ungkap Wicaksono, kerangka manusia tersebut memiliki tinggi 163 centimeter, berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia 20-30 tahun.

Baca juga: Cerita Romo Yohanes Ajak Warga Perbaiki Jalan Rusak Sepanjang 1 Km, Sisihkan Uang Derma Rp 2 Juta


Namun, dia belum bisa memastikan keterkaitan antara kerangka manusia tersebut dengan narasi besar tentang Situs Kumitir.

"Cuma belum tahu, itu satu konteks atau tidak dengan Situs Kumitir," ujar Wicaksono kepada Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Menurut dia, kerangka manusia itu menjadi penemuan penting sehingga perlu dikaji secara mendalam dan melibatkan para ahli.

Wicaksono mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dan meminta bantuan tim Antropologi Forensik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Kita sudah meminta bantuan dari ahlinya, antropologi forensik untuk melakukan identifikasi," ungkap dia.

 

Wicaksono menambahkan, ekskavasi Situs Kumitir tahap ketiga akan berlangsung hingga 30 Maret 2021.

Situs Kumitir yang berada di kawasan cagar budaya nasional di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, ditemukan pada awal 2019.

Para arkeolog melakukan ekskavasi Situs Kumitir tahap pertama menjelang akhir 2019, berangkat dari hipotesis bahwa Situs Kumitir merupakan tempat pendharmaan Mahesa Cempaka.

Mahesa Cempaka atau Narasingamurti merupakan kakek dari pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.

Baca juga: Perjalanan Anggota KKB Noak Orarei Menyerahkan Diri, Awalnya Sempat Ragu karena Hal Ini...

Pada perkembangan selanjutnya, kajian arkeolog terhadap Situs Kumitir di Mojokerto, mengerucut pada kesimpulan bahwa tempat itu sebagai istana Raja (bhre) Wengker.

Hasil kajian itu diperoleh setelah BPCB Jawa Timur, melakukan ekskavasi (penggalian) Situs Kumitir, pada 4 Agustus hingga 9 September 2020.

Pada masa Majapahit, Kerajaan Wengker menjadi salah satu wilayah bawahan. Bhre Wengker merupakan menantu dari pendiri kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.

Ia menikah dengan Bhre Daha, sebutan lain dari Dewi Maharajasa, adik dari Tribhuwana Tunggadewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com