Baru setelahnya Jefry mengajarkan hal yang sama kepada Ferdian Saka.
Mengandalkan media sosial dan promosi dari mulut ke mulut, nama Kopi Djuang akhirnya di kenal di Jayapura.
Hal itu kemudian membuat usaha mereka cukup ramai dan omzetnya pun mulai tinggi.
"Omzet saat itu Rp 1 juta sampai Rp 2 juta, itu bertahan sekitar satu tahun," kata Yoga.
Pada akhir 2019, ketiga anak muda tersebut akhirnya memutuskan untuk menyewa ruko sendiri dan memperbesar usahanya.
Tantangan saat itu adalah kembali mencari pinjaman karena modal yang dibutuhkan jauh lebih besar.
Namun berkat kepercayaan yang sudah dibangun sejak mereka memulai usaha di tempat sebelumnya, akhirnya ketiganya kembali mendapat pinjaman dari bank dan teman sebesar Rp 240 juta.
Saat itu Kopi Djuang memutuskan untuk menambah barista dan bergabunglah Riysaldi Salimu (24) sehingga sudah ada empat barista untuk menjalankan kedai kopi tersebut.
Tetapi tantangan berikutnya datang ketika mereka sudah siap membuka usaha di tempat yang baru. Saat itu bertepatan dengan awal pandemi Covid-19 di Kota Jayapura, tepatnya pada April 2020.
Karena fokus dan upaya yang keras untuk membangun usaha, hingga kini Kopi Djuang masih tetap bertahan.
Racikan
Dengan mengandalkan rasa dari racikan kopi yang mereka buat, konsumen pun semakin banyak yang datang.