Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Awal Pinjam Sana Sini, Kini Bisnis Kedai Kopi 4 Anak Muda Beromzet Rp 100 Juta Per Bulan

Kompas.com - 16/03/2021, 13:04 WIB
Dhias Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dunia usaha di masa pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020 sedang diuji.

Tidak sedikit tempat usaha terpaksa gulung tikar atau minimal mengurangi pekerjanya.

Namun, ada juga tempat usaha yang mampu bertahan bahkan berkembang.

Baca juga: Tips Usaha Minuman Kekinian, Harga Mulai Rp 5.000, Omzet Per Bulan Bisa Rp 60 Juta (2)

Salah satunya adalah Kopi Djuang, sebuah kedai kopi yang berada di Kota Jayapura, Papua.

Menawarkan berbagai macam racikan kopi dan teh, Kopi Djuang justru mampu berkembang di tengah pandemi.

Baca juga: Di Masa Pandemi, Omzet Pengusaha Keramik Ini Malah Naik 12 Kali Lipat

Dibuka sejak 2018, Kopi Djuang diprakarsai oleh tiga anak muda, yaitu Reja Prayoga (24), Jefry Roberto Theos (27), dan Ferdian Saka (21).

Sebelum besar seperti sekarang, Kopi Djuang awalnya merupakan sebuah tenan di dalam sebuah kafe yang berada di kawasan Ruko Dok II, Kota Jayapura.

Saat itu, untuk memulai usaha tersebut, mereka harus meminjam ke bank dan juga kolega hingga akhirnya terkumpul uang Rp 15 juta.

"Modal itu kita dapat dari pinjaman bank dengan teman sampai akhirnya terkumpul Rp 15 juta. Uang itu kita belikan alat seduh kopi manual," ujar Reja Prayoga, salah satu pemilik Kopi Djuang, di Jayapura, Senin (15/3/2021).

Dari kiri, Riysaldi Salimu, Jorghy Mario Wenas, Reja Prayoga dan Jefry Roberto Theos, empat dari lima barista di Kopi Djuang yang kini berhasil menjalankan kedai kopi tersebut hingga memiliki omset ratusan juta rupiah tiap bulannya, Jayapura, Papua, Senin (15/3/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Dari kiri, Riysaldi Salimu, Jorghy Mario Wenas, Reja Prayoga dan Jefry Roberto Theos, empat dari lima barista di Kopi Djuang yang kini berhasil menjalankan kedai kopi tersebut hingga memiliki omset ratusan juta rupiah tiap bulannya, Jayapura, Papua, Senin (15/3/2021)

Yoga yang mulai menjadi barista (peracik kopi) sejak 2016, mulai melakukan transfer ilmu tentang cara membuat kopi kepada rekannya Jefry.

 

Baru setelahnya Jefry mengajarkan hal yang sama kepada Ferdian Saka.

Mengandalkan media sosial dan promosi dari mulut ke mulut, nama Kopi Djuang akhirnya di kenal di Jayapura.

Hal itu kemudian membuat usaha mereka cukup ramai dan omzetnya pun mulai tinggi.

"Omzet saat itu Rp 1 juta sampai Rp 2 juta, itu bertahan sekitar satu tahun," kata Yoga.

Pada akhir 2019, ketiga anak muda tersebut akhirnya memutuskan untuk menyewa ruko sendiri dan memperbesar usahanya.

Tantangan saat itu adalah kembali mencari pinjaman karena modal yang dibutuhkan jauh lebih besar.

Namun berkat kepercayaan yang sudah dibangun sejak mereka memulai usaha di tempat sebelumnya, akhirnya ketiganya kembali mendapat pinjaman dari bank dan teman sebesar Rp 240 juta.

Saat itu Kopi Djuang memutuskan untuk menambah barista dan bergabunglah Riysaldi Salimu (24) sehingga sudah ada empat barista untuk menjalankan kedai kopi tersebut.

Tetapi tantangan berikutnya datang ketika mereka sudah siap membuka usaha di tempat yang baru. Saat itu bertepatan dengan awal pandemi Covid-19 di Kota Jayapura, tepatnya pada April 2020.

Karena fokus dan upaya yang keras untuk membangun usaha, hingga kini Kopi Djuang masih tetap bertahan.

Racikan 

Dengan mengandalkan rasa dari racikan kopi yang mereka buat, konsumen pun semakin banyak yang datang.

 

"Omzet kotor harian pada awal pandemi Rp 1 juta sampai Rp 3 juta, kalau sekarang sudah Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per hari. Jadi satu bulan omzet kotor kita sudah lebih dari Rp 100 juta," kata Yoga.

Suasana di Kopi Djuang, salah satu kedai kopi di Kota Jayapura yang saat ini cukup berhasil mengembangkan usaha di tengah pandemi covid-19, Papua, Selasa (16/3/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Suasana di Kopi Djuang, salah satu kedai kopi di Kota Jayapura yang saat ini cukup berhasil mengembangkan usaha di tengah pandemi covid-19, Papua, Selasa (16/3/2021)

Karena omzet yang didapat cukup bagus, Yoga bisa mengembalikan uang pinjaman dari temannya hanya dalam waktu empat bulan. Sedangkan pinjaman dari perbankan masih berjalan hingga saat ini.

Salah satu hal yang membuat Kopi Djuang menjadi salah satu kedai kopi paling ramai di Jayapura adalah karena interaksi antara barista dengan konsumen.

Jefry Roberto Theos (27 tahun), salah satu pemilik Kopi Djuang, menjelaskan konsep tersebut sudah terbawa saat mereka masih bekerja di salah satu kafe di Jayapura.

"Kita tidak membatasi interaksi antara barista dengan konsumen. Saat barista tidak ada pesanan kita bisa saja berkomunikasi dengan konsumen dan konsumen juga bisa minta diracikan kopi sesuai dengan keinginan mereka," terang Jefry.

Dalam sepekan, Kopi Djuang bisa menghabiskan 20 kg biji kopi yang 80 persennya merupakan produk asli Papua.

Hanya saja, ketersediaan biji kopi lokal ini juga yang biasa menjadi kendala mereka dalam menjalankan usahanya.

"Kendala adalah kesinambungan dari ketersediaan biji kopi lokal," kata Jefry.

Saat ini, tiga menu yang paling sering dipesan oleh konsumen Kopi Djuang adalah Es Kodju, Red Born, dan Kopi Susu Rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com