Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Yogyakarta Coba Mengungkap Sisi Lain dari Klitih

Kompas.com - 12/03/2021, 07:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Lebih lanjut dia menjelaskan, kebanyakan pelaku klitih berasal dari Yogyakarta.

Mereka melihat perkembangan Kota Yogyakarta, tapi tidak bisa menikmati kemajuan kota sebagai warga asli Yogyakarta.

Lebih lanjut, Yahya menjelaskan ada perbedaan klitih dari zaman ke zaman.

Misalnya pada era 1990-an klitih lebih didominasi dengan alasan ekonomi dan wilayah, sedangkan era sekarang adalah eksistensi.

"Pemicunya banyak salah satunya kecemburuan sosial. Misalnya saat mereka mau nongkrong di coffee shop yang saat ini merebak mereka tidak mampu mengingat UMR Yogyakarta kecil. Satu dua kali oke lah, kalau tiap hari uang jajan mereka gak cukup, sedangkan yang membeli malah para pendatang," sebut Yahya.

Baca juga: Wisatawan Wajib Bawa Surat Hasil Antigen ke Yogya walau Sudah Divaksin

Lalu saat para pelaku klitih ingin bermain di kampungnya, sudah banyak kos-kosan dibangun di kampungnya sehingga tidak ada ruang mereka untuk berekspresi dan bermain.

"Dulu ada ruang publik yaitu di alun-alun utara tetapi sekarang dipasang pagar, sehingga mereka kembali ke jalanan. Oleh sebab itu pameran ini dinamakan Museum Lost Space, " kata Yahya.

Yahya menilai pelaku klitih dapat keluar dari lingkaran kekerasan itu ketika mereka masuk kuliah atau mendapatkan teman-teman baru.

"Ketika masuk kuliah mendapat teman baru dan teman-teman barunya tidak membicarakan kejahatan jalanan lagi, mereka otomatis akan keluar dari lingkaran klitih," ujar dia.

Baca juga: Jalur KRL Yogya-Solo Bakal Diperpanjang Sampai Madiun

Dia pun coba mengajak beberapa orang pelaku klitih untuk ikut serta dalam pameran ini, para pelaku diizinkan untuk mencoret-coret kanvas dengan cat semprot.

Seperti saat mencoret-coret tembok dengan geng klitih mereka.

"Sebenarnya mereka ini banyak yang bisa melukis, bermain musik, mereka butuh tempat untuk eksistensi. Selain itu mereka juga butuh untuk diajak berdialog berkomunikasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com