Untuk mengisi daya ponsel, Simplisius menggunakan tenaga surya dengan bantuan adaptor.
"Inilah susahnya hidup di pedalaman Manggarai Timur. Namun yang utama adalah pengabdian yang tulus untuk mencerdaskan anak bangsa di Kecamatan Elar Selatan. Memang penghasilan utama warga di Sopang Rajong adalah padi dan kemiri. Potensi hasil bumi juga banyak hanya kesulitan untuk menjualnya. Jalan raya ke Sopang Rajong belum di aspal dengan perkiraan jarak lima kilometer," kata dia.
Simplisius berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperjuangkan pemasangan internet di SMKN 1 Sopang Rajong dan listrik di Kecamatan Elar Selatan.
Staf Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Elar Selatan Marselinus Ekung juga mengalami kendala dengan akses internet.
Setiap ada transaksi pencairan dana bagi keluarga penerima manfaat (KPM) dari program keluarga harapan (PKH) di Desa Nanga Meje-Sopang Rajong, pihaknya terpaksa mendaki Gunung Kawat Ma Loreng.
Baca juga: Layanan GeNose C19 Mulai Tersedia di Stasiun Jember dan Ketapang, Ini Syarat dan Tarifnya...
"Saya biasa melakukan transaksi pencairan dana KPM dan sembako bagi 233 KPM di Desa Nanga Meje di Gunung Kawat Mo Loreng. Saya membutuhkan waktu dua hari naik turun gunung untuk melakukan transaksi dengan alat Gesek BRI Link atau alat EDC yang saya pegang,"kata Ekung saat dihubungi di Borong.
Ia mengatakan, hal itu rutin dilakukan saat ada pencairan dana.
"Betapa sulit dengan kendala tidak ada jaringan internet di pedalaman Kabupaten Manggarai Timur, tepatnya di Kecamatan Elar Selatan. Tapi, saya bekerja dengan berbagai upaya agar dana dan sembako bagi KPM tetap disalurkan tepat waktu," jelasnya.
Ekung menjelaskan, ada beberapa desa yang tak dijangkau internet di Kecamatan Elar Selatan, yakni Desa Nanga Meje, Golo Linus, Sangan Kalo, Benteng Pau, Nanga Puun, Gising dan Kelurahan Lempang Paji.
Setiap ada pencairan dana, Ekung harus mendaki bukit atau gunung di sekitar desa tersebut. Tercatat, 2.986 keluarga penerima manfaat di kecamatan itu.