Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpanjang PPKM Mikro, Bupati Wonogiri Tetap Larang Hajatan dan Tutup Tempat Wisata

Kompas.com - 09/03/2021, 07:27 WIB
Muhlis Al Alawi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, tetap melarang warganya menggelar hajatan dan menutup wisata setelah memperpanjang penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro hingga Senin (22/3/2021).

“Perpanjangan PPKM berskala mikro berlaku mulai Selasa (9/3/2021) hingga Senin (22/3/2021). Hajatan tetap tidak kami izinkan. Kalau nekat pasti kami bubarkan,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo kepada Kompas.com, Senin (8/3/2021) malam.

Pria yang akrab disapa Jekek itu juga menegaskan seluruh tempat wisata tetap masih ditutup sepanjang PPKM berskala mikro diberlakukan.

Baca juga: Sudah Dilarang Warga Wonogiri Nekat Gelar Hajatan, Akhirnya Dibubarkan Polisi

Pasalnya tempat wisata menjadi salah satu ruang publik yang rentan terjadi kerumunan bila diperbolehkan dibuka selama PPKM berskala mikro.

Bagi warga yang ingin menikahkan putra-putrinya dipersilakan dengan syarat kententuan yang sudah diatur.

Salah satunya, tamu undangan yang datang paling banyak 30 orang dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Jekek menyatakan tidak diperbolehkan ada acara hiburan sebelum dan sesudah prosesi akad nikah berlangsung.

Baca juga: Di-PHK Saat Pandemi, Pemuda Wonogiri Tanam Semangka Baby Black Sweet Raup Ratusan Juta Rupiah

Menurut Jekek, tim gabungan dari Satgas Covid-19, TNI, Polri dan Satpol PP akan terus mengawasi kegiatan di masyarakat selama PPKM berskala mikro diberlakukan.

Bila ditemukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan maka dipastikan akan dibubarkan tim gabungan.

Jekek menambahkan tidak ada perubahan regulasi setelah PPKM berskala mikro diperpanjangan hingga minggu ketiga bulan ini.

Baca juga: Tutup Ruang Publik untuk Tekan Kasus Covid-19, Bupati Wonogiri Di-bully Warga

Jekek mengatakan pemerintah sudah mengatur tindakan yang harus dilakukan ketika daerah berstatus hijau, kuning, oranye ataupun merah.

“Longgar tidak longgar itu kita sinergikan status apakah masuk zona hijau, kuning, orange atau merah. Secara spesifik sudah diatur. Wonogiri termasuk oranye dengan potensi sedang. Peningkatan ada tetapi tidak signifikan,” demikian Jekek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com