Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Jember Pemukul Ketua RT karena Ditegur Bawa Mobil Ngebut Jadi Tersangka

Kompas.com - 08/03/2021, 14:20 WIB
Bagus Supriadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Imron Baihaqi, anggota DPRD Jember yang melakukan pemukulan terhadap Ketua RT 04 Perum Bernady Land, Dodik Wahyu Irianto, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Patrang.

Tersangka terancam hukuman dua tahun penjara sebagaimana diatur dalam Pasal 351 KUHP Tentang Penganiayaan.

Berkas kasus tersebut sudah dilimpahkan pada Kejaksaan Negeri Jember.

“Terlapor sudah kami tingkatkan jadi tersangka, berkas sudah kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri Jember,” kata Kapolsek Patrang AKP Sholikin Agus Wijaya kepada Kompas.com via telepon, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Pengakuan Anggota DPRD Jember yang Pukul Ketua RT: Sedang Buru-buru karena Ayah Sakit

Sholikin mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah melalui pemeriksaan terhadap pelapor, terlapor, dan sejumlah saksi.

Selain itu juga berdasarkan dengan alat bukti berupa hasil visum dan rekaman video yang sempat viral.

Baca juga: 4 Fakta Anggota DPRD Jember Pukul Ketua RT, gara-gara Mobil Ngebut hingga Ditegur Partai

Sementara itu, Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi menambahkan pihaknya sudah melimpahkan kasus anggota DPRD Jember itu pada Badan Kehormatan (BK) DPRD Jember.

Pimpinan DPRD Jember belum menerima perkembangan laporan secara detail dari BK.

“BK sampai sekarang belum finalisasi, mungkin masih tahap penyelidikan,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, video cekcok antara warga perumahan dengan anggota DPRD Jember tersebar di WhatsApp.

Pria yang mengaku menjadi korban pemukulan adalah Dodik Wahyu Irianto, Ketua RT 04, RW 13, di Perumahan Bernady Land, Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang.

Sedangkan anggota DPRD adalah Imron Baihaqi, legislator dari partai PPP sekaligus Ketua PC GPK Jember.

Kasus penganiayaan tersebut bermula saat Irianto duduk di depan perumahan pada Minggu (31/1/2021) malam.

 

Kemudian, ada mobil Pajero melaju dengan sangat cepat.

“Saya tegur, 'Mas, pelan-pelan'. Dia turun tidak terima,” kata Irianto.

Dia menegur karena jalan di perumahan banyak anak-anak, khawatir terjadi kecelakaan. Namun, pria yang belakangan diketahui adalah Imron itu tidak terima dan turun dari mobinya.

Irianto mengaku didorong dan dipukul di kepala bagian kiri. Lalu dua petugas keamanan disusul warga setempat melerai pertikaian tersebut.

Setelah itu, Imron pulang dan mengancam Irianto.

Adapun Imron mengaku hendak mendatangi salah satu advokat di perumahan tersebut.

Namun, ketika tiba di lokasi, dia mendapat kabar bahwa bapaknya sedang sakit hingga akhirnya dia terburu-buru mengendarai sepeda motor.

“Saya diberi tahu oleh adik saya kondisinya beberapa menit sebelum kejadian,” kata dia pada Kompas.com via telepon, Kamis (4/2/2021).

Imron mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya. Imron juga minta maaf kepada warga di perumahan, DPRD Jember, dan masyarakat.

Ia mengaku telah melakukan mediasi pertama dengan korban untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com