Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Mobil New Ertiga dan XL7 di Surabaya Setelah Diskon PPnBM, Berikut Rinciannya...

Kompas.com - 05/03/2021, 14:05 WIB
Muchlis,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di Dealer Mobil Suzuki Jalan Ahmad Yani Surabaya hanya berlaku untuk dua tipe.

Kedua tipe itu ialah Suzuki Ertiga dan XL7. Mobil tersebut masuk kategori kendaraan yang memiliki kandungan komponen lokal minimal 70 persen.

Sales Dealer Suzuki Ahmad Yani Surabaya, Dina Irawati Panjaitan mengatakan, hanya dua tipe mobil itu yang mendapat diskon PPnBM.

"Kalau di Suzuki cuma dua itu saja dan berlaku untuk semua tipe," kata Dina saat berbincang dengan Kompas.com di meja kerjanya, Kamis (4/3/2021).

Dina menjelaskan, insentif PPnBM menjadi berkah bagi para calon pembeli. Soalnya, pembeli bisa membeli mobil di akhir tahun dengan diskon seperti akhir tahun.

"Adanya PPnBM ini bisa diistilahkan mengambil mobil di awal tahun tapi rasa diskonnya akhir tahun," terang dia.

Baca juga: Warga Resah Lihat Ambulans Berulang Kali Buang Limbah Medis Covid-19 di TPA, Investigasi Dilakukan

Dengan demikian, selisih kedua unit mobil Suzuki Ertiga dan XL7, berkisar Rp 10-13 juta ditambah dengan diskon dari dealer sebesar Rp 10-15 juta untuk XL7, dan Rp 20-30 juta untuk New Ertiga.

"Diskon dari dealer pasti ada juga, kalau kita rupiahkan sekitar angka itu," ucap dia.

Di Suzuki Ahmad Yani Surabaya, pembelian mobil dilakukan dengan sistem on the road (OTR), tak menerima off the road.

"Semua kita yang bereskan terkait surat kepemilikan atas nama pembeli, mereka tinggal terima barang saja," kata dia.

Dina menegaskan, insentif PPnBM hanya menyangkut pajak barang mewah saja, bukan untuk uang muka atau down payment (DP) 0 persen.

"Takut banyak yang salah menafsirkan, pajak PPnBM ini hanya untuk pajak barang mewah saja, lain dengan DP. Ini harus dipahami dulu," tegas dia.

 

Menurutnya, nominal pajak tahunan dua mobil keluaran Suzuki itu sangat terjangkau.

"Pajak tahunannya dua mobil itu sekitar Rp 3 jutaan," pungkas dia.

Berikut rincian harganya:

XL7

Zeta Mt, Otr awal 249.500.000, OTR setelah PPnBM 237.500.000.

Zeta At, Otr 260.000.000, OTR setelah PPnBM 247.000.000.

Beta Mt, OTR 266.000.000, OTR setelah PPnBM 253.000.000.

Beta At, OTR awal 276.500.000, OTR setelah PPnBM 262.500.000.

Alpha Mt, OTRawal 276.000.000. OTR setelah PPnBM 262.000.000.

Alpha At, OTR awal 286.500.000, OTR setelah PPnBM 272.500.000.

Baca juga: Dulu Masih Ada 2 Kepala Keluarga, 5 Tahun Lalu Sudah Tidak Ada yang Tinggal di Kampung Itu

NEW ERTIGA

Gt. Mt, OTR awal 243.000.000, OTR setelah PPnBM 232.000.000.

Gt. At, OTR awal 253.500.000, OTR setelah PPnBM 241.500.000.

GX. Mt, OTR awal 257.000.000, OTR setelah PPnBM 245.000.000.

GX. At, OTR awal 267.500.000, OTR setelah PPnBM 254.500.000.

SPORT Mt, OTR awal 268.500.000, OTR setelah PPnBM 256.500.000.

SPORT At, OTR awal 279.500.000, OTR setelah PPnBM 266.500.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com