Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan dan Angin Kencang di Magelang, Puluhan Rumah dan Satu SD Rusak

Kompas.com - 02/03/2021, 20:18 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (2/3/2021) sore.

Puluhan pohon tumbang dan rumah rusak akibat kejadian ini.

Hingga Selasa petang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mencatat setidaknya lima kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Srumbung, Muntilan, Salam, Dukun dan Salaman.

"Sebelumnya sudah diingatkan BMKG, hujan deras dan angin kencang terjadi di wilayah Kabupaten Magelang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto, di kantornya, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Resmi Jadi Wali Kota Magelang, Dokter Aziz Realisasikan Program Rp 30 Juta Per RT

Dipaparkan Edy, kejadian ini menyebabkan pohon tumbang dan tiang listrik ambruk hingga menimpa rumah. Pihaknya segera melakukan penanganan kedaruratan, dan pendataan. 

Sejauh ini, ada 31 rumah dan sebuah bangunan sekolah dasar (SD) yang rusak ringan. Semuanya tersebar di 14 Desa di 5 Kecamatan di Kabupaten Magelang.

"Paling banyak pohon tumbang hingga menimpa rumah dan menutup akses jalan. Kita prioritaskan pembukaan jalan dulu," katanya. 

Edy mengingatkan kepada warga agar selalu waspada di musim hujan seperti saat ini, terutama warga yang memiliki pohon besar di dekat rumah. Sebab dikhawatirkan pohon itu akan tumbang dan berakibat fatal. 

"Saya minta agar warga selalu waspada di musim hujan ini. Karena saat cuaca yang ekstrem seperti saat ini, dampak yang paling dirasakan adalah pohon tumbang," ujar Edy.

Edy mengimbau, jika ada pohon yang terlalu rindang untuk dikelola dengan baik.

Baca juga: Ibu-ibu di Magelang Baper Gelar Syukuran Ikatan Cinta, Psikolog: Terbawa Emosi

 

Pasalnya, pohon yang rindang memiliki beban berat ditambah beban air dan angin sehingga sangat rawan tumbang dan membahayakan sekitarnya. 

"Sebab kalau ada angin dan hujan yang besar, beban air cukup tinggi atau berat, maka menambah kerawanan untuk tumbang.K alau dekat dengan rumah bisa menimpa rumah dan itu membahayakan terutama bagi penghuni," jelasnya.

Dikatakan pula, selama dua bulan terakhir pihaknya mencatat jumlah bencana akibat hujan deras maupun angin kencang sebanyak lebih dari 200 peristiwa, mulai tanah longsor, pohon tumbang dan lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com