Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPD Demokrat Sulut Sebut Kadernya Dirayu untuk Mendukung KLB

Kompas.com - 25/02/2021, 14:49 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Utara Mor Bastiaan menyebut ada gerakan yang merayu kadernya di tingkat dewan pimpinan cabang (DPC) agar mendukung pelaksanaan kongres luar biasa (KLB). 

Namun, upaya itu diklaim tidak berhasil karena kader Partai Demokrat di Sulawesi Utara telah membuat pernyataan tertulis bakal mendukung hasil kongres yang terakhir.

"Seluruhnya berikhtiar bahwa tidak berjiwa pengkhianat dan akan terus menjalankan putusan Kongres V Partai Demokrat," kata Mor dalam konferensi pers di Manado, Kamis (25/2/2021). 

Baca juga: Pengamat Nilai jika AHY Dikudeta, SBY Bisa Terlempar dari Demokrat

Sebagai informasi, Kongres V Partai Demokrat yang berlangsung pada Maret 2020 di Jakarta salah satu hasilnya adalah mengesahkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum. 

DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara juga menyatakan bakal bertindak tegas bila ada kadernya yang bertindak di luar arahan partai. 

"Kalau memang jago besarkan partai bukan hanya hadir karena kepentingan pribadi," sebut Sekretaris DPD Demokrat Sulawesi Utara, Billy Lombok. 

"Fokusnya, mengurus persoalan besar, mempersilakan dan membantu Ketum AHY dalam memberi solusi yang sifatnya kebangsaan," sambungnya. 

Baca juga: Lindungi Posisi AHY Dinilai Jadi Alasan SBY Turun Gunung Hadapi Isu Kudeta Demokrat

Upaya kudeta di Partai Demokrat ini pertama kali diungkap oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono.

 

Agus saat itu menyebut ada gerakan yang ingin merebut kepemimpinan di Partai Demokrat dengan menyelenggarakan kongres luar biasa.

Gerakan itu hendak menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca juga: Lawan Gerakan Kudeta, 34 Ketua DPD Demokrat Se-Indonesia Bacakan Ikrar Setia kepada AHY

 

Pihak Partai Demokrat menyebut gerakan itu melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko serta sejumlah kader dan mantan kader Partai Demokrat Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun.

Moeldoko telah membantah tudingan tersebut. Ia mengaku tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat karena bukan bagian dari internal partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com