KOMPAS.com - Di rumah sederhana berukuran 4x5 meter persegi itu, Risalianus Aja menemani dan merawat kedua orang tuanya.
Umur Risalianus memang masih 12 tahun. Namun, kasih sayang dan kesetiaannya terhadap ayah-ibunya begitu besar.
Kedua orang tuanya mengalami kelumpuhan.
Baca juga: Kisah Risalianus, Bocah Kelas 6 SD Berkebun untuk Hidupi Ayah yang Lumpuh dan Ibu Bisu
Setelah melahirkan adiknya pada 2016, ibunda Risalianus, Wihelmina Mbi, menjadi lumpuh dan bisu.
Ayahnya, Benediktus Poseng, lumpuh sejak 2019.
Wilhelmina dan Benediktus hanya bisa terbaring di rumah mereka.
Ibundanya terbaring di ruang tamu dengan beralaskan beberapa papan.
Sedangkan ayahnya berada di kamar seluas 1,5x2 meter persegi, tanpa tempat tidur.
Baca juga: Nenek Penjual Piring Bekas Diberi Bungkusan, Dibilang Isinya Uang, Ternyata Potongan Koran
Saat Benediktus mulai mengalami kelumpuhan, Risalianus mengambil alih perannya.
"Dia yang urus makan, minum, dan membersihkan kotoran kami," tutur Benediktus.
Sehabis mengurus kedua orang tuanya makan, Risalianus pergi ke sawah atau kebun mereka.
Baca juga: Uang Kakek Ini Disimpan Dalam 8 Karung, Butuh 16 Orang untuk Menghitungnya
Itu dia lakukan di hari sekolah maupun saat libur.
Hasil kebun itu dijualnya untuk membeli makan dan kebutuhan sehari-hari.
Keluarga yang tinggal di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, ini mempunyai kebun kopi dan kemiri.
Mereka juga mempunyai sawah. Padi dipanen dua kali dalam setahun. Akan tetapi, hasil yang didapat tidak pasti.
Baca juga: Cerita Verderika, Rela Ponselnya Basah demi Rekam Jokowi Berjalan di Sawah Saat Hujan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.