Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidupi 16 Anak dari Jual Bakso Keliling, Mulyono: Makan Sama Garam Saja Senang

Kompas.com - 24/02/2021, 19:43 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Pasangan suami istri di Malang, Jawa Timur, Mulyono (46) dan Partina (45) menceritakan suka duka membesarkan 16 anak.

Sebagai seorang penjual bakso keliling, kata Mulyono, tidak mudah harus menghidupi belasan anak.

Bahkan, delapan di antaranya masih duduk di bangku sekolah dan butuh biaya pendidikan.

Sedangkan sang istri, membantu perekonomian dengan berjualan di warung.

Namun, pasangan itu bersyukur, 16 anaknya mampu memahami kondisi keuangan keluarga.

"Makan sama garam saja senang. Alhamdulillah anak-anak mensyukuri. Makan seadanya mau," kata Mulyono.

Baca juga: Kisah Pasutri di Malang Punya 16 Anak, Ingin Dapat Laki-laki tetapi Lahirnya Perempuan, lalu Keterusan

Terancam tak miliki tempat tinggal

Ilustrasi rumah.Dok. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ilustrasi rumah.
Akan tetapi, kebahagiaan keluarga besar itu harus terbentur persoalan rumah. Mereka terancam tak lagi memiliki tempat tinggal.

Sebab, Mulyono, Partina dan belasan anaknya hanya menumpang di rumah orang lain di Jalan Krakatau Nomor 19 Kota Malang.

Kondisi ekonomi membuat mereka tak memiliki rumah sendiri.

Mulyono dan keluarganya pun hanya diberi waktu berada di rumah itu hingga Mei 2021.

Sebab, rumah yang mereka tempati sudah laku dijual oleh sang pemilik.

"Diberi waktu sampai Mei di sini," ujar dia.

Baca juga: Cerita Mulyono dan Partina, Menikah di Usia 11 Tahun, Miliki 16 Anak tapi Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Menikah di usia belasan tahun

Mulyono dan Partina mengisahkan bagaimana mereka bisa memiliki 16 orang anak.

Ternyata pasangan tersebut menikah di usia yang sangat muda.

Mereka menikah pada tahun 1986. Saat itu Mulyono berusia 12 tahun dan istrinya 11 tahun.

Anak pertamanya lahir dua tahun setelah mereka menikah.

Kemudian berlanjut hingga anak kedua, ketiga hingga keenam belas. Selisih kelahiran anak mereka rata-rata satu tahun.

"Selisihnya kurang lebih satu tahun, dua tahun, paling lama empat tahun," kata Mulyono.

Kini, delapan anaknya masih bersekolah.

Satu orang sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Malang, tiga orang duduk di bangku SMP, tiga orang masih bersekolah di SD dan satu orang anak masih TK.

Baca juga: Berjualan Bakso Keliling dan Buka Warung, Pasutri yang Punya 16 Anak Kesulitan Tempat Tinggal

Cerita hingga punya belasan anak

Ilustrasi bayi lahirPIXELS Ilustrasi bayi lahir
Meski memiliki 16 orang anak tetapi anak yang tinggal bersama mereka hanya 14 orang.

Sebab, dua di antaranya telah meninggal dunia, yakni anak ketiga dan anak bungsu mereka.

Mereka mengatakan, awalnya menginginkan anak lelaki tetapi yang lahir adalah perempuan.

Pasangan yang semula hanya berniat memiliki dua anak itu pun akhirnya keterusan.

"Awalnya, ingin punya anak laki-laki tapi yang lahir perempuan. Akhirnya keterusan (sampai 16 anak)," tutur Mulyono.

Baca juga: Sederet Fakta Dugaan Korupsi Dana Covid-19 Sumbar, Mark Up Hand Sanitizer Rp 4,9 Miliar hingga Pansus Usir Pejabat OPD

 

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Dikenal karena viral di media sosial

Keluarga Mulyono dan Partina mendapat sorotan setelah video sebuah keluarga yang memiliki banyak anak viral di media sosial TikTok.

Dalam video terlihat, foto seluruh anggota keluarga yang memiliki 16 orang anak.

Video tersebut mendapatkan perhatian dan dilihat 1,6 juta kali oleh warganet.

Ternyata pengunggahnya ialah Ariyana (23), anak ketujuh dari pasangan Mulyono dan Partina.

"Motivasinya cuma iseng. Sedang tidak ngapa-ngapain sama adik. Akhirnya foto-foto dibuat video," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com