Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lansia di Surabaya Setelah Disuntik Vaksin Covid-19: Saya Lega, Lebih Tenang...

Kompas.com - 24/02/2021, 05:46 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Selama ini, Sulaiman merasa terbebani dengan kasus Covid-19 yang tak kunjung reda di negeri ini.

Sebab, Sulaiman sadar di usia yang sudah lanjut, ia merupakan salah satu kelompok yang rentan terpapar Covid-19.

Setelah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama, Sulaiman lebih percaya diri.

"Jadi begitu divaksin, ya sudah, tenang dong, meski tujuan vaksin ini kan hanya untuk menumbuhkan imunisasi tubuh terhadap virus itu," ujar dia.

Menurut Sulaiman, vaksin Covid-19 masih menjadi barang langka. Jumlahnya pun masih sangat terbatas. Itu terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.

Sebagai warga biasa, tentu dirinya hanya bisa mengandalkan pemerintah.

Baca juga: Pagi Hari Uang di Tabungan Rp 13 Juta, Besoknya Tiba-tiba Terkuras, Tersisa Rp 500.000

"Kalau secara perseorangan dari mana kita bisa mendapatkan barang itu. Dan lagi, barangnya saja langka. Virusnya saja masih nggak ada yang tahu kapan akan berakhir," kata Sulaiman.

Ia pun mengajak masyarakat untuk percaya kepada pemerintah.

Pemerintah, menurut Sulaiman, sudah berusaha keras untuk mendapatkan vaksin.

Ia meminta masyarakat yang mendapat kesempatan divaksin tak menolak. Sebab, vaksinasi Covid-19 demi kebaikan dan kepentingan bersama.

"Kenapa kita harus menolak, harusnya kita berterima kasih dong. Kalau kita tidak percaya dengan pemerintah, mau percaya siapa?" tutur Sulaiman.

Ia menilai, vaksin Covid-19 ini adalah satu-satunya cara agar terhindar dari penularan virus corona. Di samping itu, tentu saja harus tetap patuh terhadap protokol kesehatan, seperti memakai masker dan jaga jarak.

"Karena dengan vaksin, ini satu-satunya cara untuk memberikan imunisasi tubuh. Supaya daya tahan tubuh ini bisa tahan menghadapi virus. Ingat, Covid-19 ini kan penyakit baru," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com