Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Mendapat Pertolongan, Dahlan Dievakuasi dengan Gerobak, Lewati 5 Sungai dan Pantai

Kompas.com - 22/02/2021, 16:09 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Dahlan Kocal (35), warga Desa Mising, Kecamatan Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, harus dievakuasi ke puskesmas dengan gerobak demi  mendapatkan pertolongan medis.

Dahlan terpaksa dibawa dengan gerobak oleh puluhan anggota keluarga dan kerabatnya pada Minggu (21/2/2021) ke puskesmas di Desa Kilmuri lantaran di Desa Mising tidak ada fasilitas kesehatan.

Jamila Kocal, kakak kandung korban mengatakan, adiknya dibawa dengan menggunakan gerobak lantaran tidak ada transportasi darat dari desa mereka menuju ke puskesmas. 

"Di sini tidak ada jalan darat. Satu-satunya jalan menuju puskesmas hanya melalui jalur pantai atau jalur laut," kata Jamila kepada Kompas.com via telepon, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Cerita Tarsimah, Warga Miskin Desa Tuban Cuma Bisa Dengar Riuh Tetangganya Borong Mobil dan Jadi Miliarder

Dahlan dievakuasi ke Puskesmas Kilmuri lantaran dianiaya dan dicekik oleh warga di desanya hingga nyaris tewas.

Jamila mengatakan, saat membawa adiknya menuju puskesmas, mereka harus menyeberangi lima sungai. 

"Ada lima sungai yang kita lewati, ada empat sungai kecil dan satu sungai besar. Yang sungai besar itu sungai Tala," ujarnya.

Baca juga: Warga Desa Kuningan Jadi Miliarder, Dapat Rp 134 M dari Proyek Waduk, Borong 300 Mobil dan Motor

Harusnya keluarga membawa Dahlan dengan motor tempel melalui jalur laut. Namun, karena kondisi laut yang tidak memungkinkan, maka keluarga akhirnya mengevakuasi Dahlan sambil menyusuri pantai.

Untuk mencapai Puskesmas Kilmuri, Jamila dan keluarganya harus berjalan kaki lebih dari 20 km dengan memakan waktu tempuh lebih dari tiga jam.

 

Sejumlah keluarga juga membawa perbekalan berupa makanan dan minuman untuk kebutuhan di jalan.

"Kita ada yang bawa bekal juga, takutnya jangan sampai lapar karena perjalanannya jauh," ujarnya.

Nihil fasilitas kesehatan

Jamila mengaku kondisi yang menimpa adiknya itu merupakan kondisi yang lazim dialami warga di desa tersebut saat sedang sakit dan membutuhkan perawatan medis.

Sebab, di desa mereka itu tidak ada satu pun fasilitas kesehatan baik, puskesmas ataupun puskesmas pembantu yang dibangun pemerintah daerah setempat.

Kilmuri merupakan wilayah yang paling tertinggal di Kabupaten Seram Bagian Barat lantaran keterbatasan akses transportasi, kesehatan, dan pendidikan .

"Tidak ada puskesmas atau pustu di sini. Jadi kalau ada yang sakit harus dibawa ke Kilmuri. Biasanya lewat laut, tapi kalau kondisi laut buruk seperti saat ini harus lewat jalan pantai," ungkapnya.

Ia berharap ke depan pemerintah daerah setempat dapat memperhatikan kondisi warga di wilayah tersebut dan dapat membangun fasilitas kesehatan yang layak.

"Semoga besok-besok pemerintah bisa lihat desa ini, bisa bangun puskesmas dan jalan di sini agar kita tidak susah seperti ini," harapnya.

Kompas.com mencoba mengonfirmasi terkait kejadian itu ke Plt Kepala Dinas Kesehatan Seram Bagian Timur, Malik RM Yusuf.

Namun, hingga berita ini tayang belum ada respons dari Malik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com