Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tenaga Medis Lansia Disuntik Vaksin Covid-19: Tidak Khawatir hingga Lebih Percaya Diri

Kompas.com - 22/02/2021, 14:24 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Dokter Ketut Sudartana sudah menjalani vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan lansia dosis pertama pada 8 Februari 2021.

Dokter berusia 60 tahun ini sedang menunggu penyuntikan tahap kedua yang diperkirakan pada 8 Maret 2021.

Sebab untuk lansia, siklus yang dipakai antara dosis pertama dan kedua berjarak sekitar 28 hari.

Saat divaksin, ia mengaku hanya merasa sakit saat disuntik. Selajutnya tak ada keluhan apa pun atau kejadian ikutan pasca-vaksinasi (KIPI).

"Awalnya cuma sedikit sakit saaat disuntik saja, setelah itu sampai sekarang tak ada keluhan apa-apa, artinya tak ada KIPI," kata Sudartana saat dihubungi, Senin (22/2/2021).

Meski masuk kategori lansia, ia mengaku tak khawatir ketika menjalani vaksinasi Covid-19.

Sepengatahuannya, vaksin yang sama juga digunakan lansia di luar negeri.

Baca juga: Video Borong Mobil Viral, Warga Desa di Tuban Diserbu Sales, Ada yang Tawarkan Rumah hingga Umrah

Selain itu, ia juga tak punya penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi.

"Bahkan ada yang usia 90 diberikan vaksin Sinovac. Sehingga tak khawatir, apalagi selama ini tak ada komorbid," kata mantan Direktur Medik RSUP Sanglah Denpasar ini.

Ia berpesan kepada masyarakat luas, terutama lansia agar tak merasa khawatir dengan vaksinasi Covid-19.

Sebab, tujuan vaksinasi adalah membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Untuk itu 70 persen dari total populasi di satu daerah harus menjalani vaksinasi.

Dengan demikian penyebaran dan penularan virus corona bisa dikontrol bahkan dihentikan.

"Enggak usah khawatir pasti pemerintah sudah menyiapkan vaksin yang aman," katanya.

 

Sebelum divaksin, petugas akan memeriksa tekanan darah dan bertanya penyakit bawaan yang diderita calon penerima vaksin.

"Saran saya sebenarnya soal tekanan darah jangan waktu screening dilakukan. Kadang-kadang tegang kan bisa naik. Harusnya di luar screening dilakukan," kata dia.

Sementara itu, dokter Tjokorda Gde Agung Suwardewa mengaku tak punya persiapan khusus ketika hendak divaksinasi.

Dokter spesialis kandungan di Denpasar ini mengaku selalu menjaga kebugaran dengan rutin berolahraga setiap hari.

Baca juga: Rombongan Pejabat Pemkab Jember yang Ditunjuk Faida Dikembalikan ke Posisi Semula, Ini Alasannya...

"Biasa-biasa saja, engga ada persiapan apa. Saya rutin berolahraga, ada dan tidak ada Covid-19 saya berolahraga terus," kata Suwardewa saat dihubungi.

Sama dengan Sudartana, Suwardewa juga menerima dosis pertama vaksin Covid-19 pada 8 Februari 2021. Ia juga tak merasa keluhan apa pun usai vaksinasi.

Suwardewa tak khawatir sebelum disuntik vaksin. Ia percaya vaksin itu aman.

"Kan sudah diuji coba, klinis, artinya sudah percaya orang pintar kan membuat (vaksin) yang baik," kata dia.

Usai menerima vaksin, Suwardewa mengaku lebih percaya diri. Sebab, tujuan vaksin adalah merangsang dan membentuk kekebalan tubuh.

 

Meski telah divaksin, pihaknya tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

"Percaya diri (setelah) divaksin, tetapi tak boleh mengabaikan prokes, jangan arogan. Saya menceritakan pengalaman saya bahwa vaksin Sinovac untuk Covid-19 tidak merasa apa-apa dan tak ada efek samping," kata dia.

Sebelumnya, RSUP Sanglah Denpasar telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada tenaga medis berusia 60 tahun ke atas pada Senin (8/2/2021).

Saat itu, ada 57 tenaga medis berusia di atas 60 tahun yang menjalani vaksinasi.

Baca juga: 2 Tahanan Kabur Usai Kikis Tembok Penjara dengan Sendok, Kapolsek Pontianak Utara Dicopot

Hal ini dilakukan setelah tenaga medis usia 18-59 tahun, peserta didik, relawan dan tenaga outsourcing yang bekerja di RSUP Sanglah menjalani vaksinasi.

"Jika semua ini telah terlaksana maka seluruh SDM yang bekerja di RSUP Sanglah, akan mendapatkan vaksin. Semoga ini bisa mempercepat penanggulangan penularan Covid-19 di masyarakat," kata Kabag Humas RSUP Sanglah Dewa Ketut Kresna.

Data dari Dinkes Bali, dari 36.286 tenaga kesehatan di Bali, sebanyak 25.543 orang sudah menjalani vaksinasi tahap kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com