Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 13 Tahun Dihajar Warga karena Panjat Pagar Dini Hari, Dimasukkan Pesantren Khusus Anak Bandel

Kompas.com - 20/02/2021, 12:41 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kapolsek Kotabaru Iptu Tata Suhendar menyebut persoalan Rh, bocah 13 tahun yang dipukuli warga lantaran diduga hendak mencuri dikembalikan kepada pihak keluarga.

Sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan dari kedua belah pihak.

"Pihak keluarga tidak mempermasalahkan karena menyadari kondisi anak tersebut," ujar Tata dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).

Tata menyebut pada malam Rabu (17/2/2021), anak tersebut diantar ke Polsek Kotabaru dengan keadaan babak belur.

Oleh anggota kemudian dibersihkan.

Baca juga: Cerita Tragis Youvanry, Tepergok Mencuri dan Tewas Dipukuli Talenan oleh Pemilik Rumah

Panjat pagar warung pukul 02.00 dini hari

Rh, saat itu kedapatan memanjat pagar warung milik warga pada pukul 02.00 WIB dini hari. Namun rekan Rh melarikan diri. Si penilik warung mengaku sudah dua kali kehilangan.

"Karena tidak ada barang (hasil curian) kita serahkan ke RT dimana yang bersangkutan tinggal," ujar Tata.

Persoalan itu menjadi ramai lantaran ada yang mengunggah di facebook dan juga menandai Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dan Cellica Nurrachadiana.

"Kemarin Pak Dedi menjeguk dan membiayai pengobatannya. Rh juga akan dipesantrenkan di Cireok," ujar Tata.

Baca juga: Dedi Mulyadi Jenguk Bocah Yatim yang Dihajar Warga karena Panjat Pagar

Dedi Mulyadi minta unsur penganiayaan diusut

Sebelumnya, anggota DPR RI Dedi Mulyadi berharap, Polres Karawang, terutama unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk menindaklanjuti unsur penganiayannya.

"Saya minta unsur penganiayaanya harus segera ditangani. Itu ranahnya kepolisian," kata Dedi saat menjenguk Rh.

Bocah tersebut dihajar warga karena memanjat pagar dan masuk halaman warung.

Dedi mengatakan bocah tersebut berinisial Rh. Ibunya sudah meninggal, sementara ayahnya mengalami gangguan jiwa.

Baca juga: Polisi Telanjur Panjat Pagar Tiga Meter untuk Selamatkan Mahasiswi yang Diculik, Ternyata...

 

Nakal, pernah dikeluarkan dari pesantren

Korban pernah mengenyam pendidikan pesantren di Cikopak, Purwakarta.

Namun karena nakal, ia pun dikeluarkan.

Lalu bocah itu juga pernah ke Indramayu, namun balik lagi ke Purwakarta.

Berdasarkan pengakuannya, kata Dedi, bocah tersebut pulang dari masjid dijemput dua orang anak jalanan yang baru dikenalnya. Penjemputan itu adalah yang kedua kalinya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Rukunkan 3 Konflik Keluarga dalam Sebulan

Akan dimasukkan pesantren khusus anak-anak bandel

Kali ini bocah Rh diajak oleh mereka untuk memanjat pagar dan masuk ke halaman warung.

"Dia disangkanya maling, ya digebukin. Lalu diserahkan ke Polsek Kota Baru. Lalu dibawa ke rumah sakit untuk dibersihkan," kata Dedi.

Dedi mengatakan, memang memanjat pagar warung adalah tindakan salah. Tapi anak itu dihakimi adalah perbuatan salah juga.

Karena kasihan, Dedi kemudian menanggung biaya perawatan anak itu di Rumah Sakit Izza Cikampek. Setelah itu, ia akan membawanya ke Cireok untuk direhab.

"Saya sekarang punya pesantren di Cireok, khusus menangani anak-anak bandel," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com