Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Orang Mengungsi karena Banjir, Pemkab Keerom Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari

Kompas.com - 10/02/2021, 12:28 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari setelah sejumlah kawasan terendam banjir.

"Iya, dari 4 Februari kami sudah tetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, setelah itu kami akan evaluasi lagi," ujar Plt Sekda Keerom, Irwan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (10/2/2021).

Ia menuturkan, sejauh ini, banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi selama lebih dari satu minggu terakhir, telah membuat hampir 1.000 orang mengungsi.

Setidaknya ada lebih dari empat titik pengungsian yang sejauh ini menjadi tempat tinggal warga yang terdampak banjir.

Baca juga: KKB Tembaki Aparat di Lokasi Pembunuhan Pengojek Selama 2 Jam

"Di Gedung Pramuka ada 175 orang, di Pir 1 itu 398 orang, di Gereja Katolik Arso Kota 75 orang, Kampung sorong ada 111 orang. Jadi, total yang mengungsi ini 900 orang karena rata-rata ada yang sudah pulang," kata Irwan.

Kawasan Pir 1 disebut Irwan menjadi daerah terparah yang terdampak banjir.

"Titik terparah di Pir 1, rumah di sana terendam semua, tingginya 1,5 meter," kata dia.

Situasi terkini, sambung Irwan, air mulai surut sehingga warga sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing untuk memeriksa keadaan.

"Kondisi di lapangan hari ini sudah mulai surut, apalagi kalau tidak hujan air bisa surut," kata Irwan.

 

Untuk memenuhi kebutuhan pangan korban banjir, Pemkab Keerom telah membuat dapur umum di Gedung Pramuka Arso Swakarsa.

Dari titik tersebut kemudian makanan dikirim ke seluruh titik pengungsian.

"Dapur umum terus berjalan di Gedung Pramuka dan melayani di semua tempat pengungsi," kata Irwan.

Baca juga: 6 Anggota KKB Beraksi di Puncak Papua, Tikam Pengojek hingga Tewas

Namun, ia juga berharap ada bantuan bahan pokok yang masuk karena saat ini stok di dapur umum mulai menipis.

"Kebutuhan yang mendesak bahan pangan perlu di pasok karena kami kasih makan orang ini cukup banyak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com