Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Marimin dan Zulfa Terjang Banjir demi Antarkan Makanan ke Nakes di Semarang

Kompas.com - 08/02/2021, 21:14 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Selama tiga hari, Marimin dan Zulfa rela menerjang banjir demi mengantarkan kebutuhan makanan bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pasangan suami istri itu setiap harinya mendapatkan pesanan untuk tenaga kesehatan yang berjumlah ratusan di rumah sakit yang terdampak banjir tersebut.

Mereka mengaku cukup kesulitan melintasi jalur menuju rumah sakit tersebut lantaran akses jalan hingga saat ini masih terdapat genangan air yang cukup tinggi tepatnya di bawah Jembatan Kaligawe.

Baca juga: Jalur Rel Kereta Api Semarang Tawang Alastua Masih Terendam Genangan Air

Selama banjir melanda pemukiman tempat tinggalnya di Tambakrejo, Kelurahan Gayamsari, Zulfa dan suaminya terpaksa mengantarkan makanan untuk nakes dengan berjalan kaki selama 3 jam menuju rumah sakit.

Namun, kali ini mereka sedang beruntung, karena diperbolehkan menumpang truk darurat yang biasanya digunakan untuk mobilitas relawan dalam penanganan bantuan selama banjir.

Marimin dan Zulfa saat menumpang truk tentara militer menuju RSI Sultan Agung Semarang, Senin (8/2/2021).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Marimin dan Zulfa saat menumpang truk tentara militer menuju RSI Sultan Agung Semarang, Senin (8/2/2021).

"Biasanya kalau naik motor cuma 10 menit dari rumah ke rumah sakit. Tapi waktu banjir gini pernah jalan kaki sampai 3 jam baru sampai rumah sakit. Setiap hari dua kali harus antar pesanan makanan untuk kebutuhan nakes," ujarnya saat berbincang sepanjang perjalanan menuju rumah sakit," Senin (8/2/2021).

Dalam truk milik tentara itu, ia membawa boks kontainer besar yang berisi ratusan paket makanan yang dimasak sendiri untuk nakes yang kesulitan mencari kebutuhan pangan selama banjir mendera.

Baca juga: Banjir di Jombang Surut, Sebagian Warga Mulai Tinggalkan Pengungsian

"Ada 200 paket makanan yang diantar. Ini pengiriman yang kedua hari ini. Supaya aman saya bungkus plastik agar tidak basah. Nakes di sana sudah langganan. Jadi harus kirim dalam keadaan apa pun, meskipun banjir," sebut Zulfa.

Marimin dan ZulfaKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Marimin dan Zulfa
Meski akses jalan sangat sulit untuk dilewati, namun perjuangan mereka pantang surut.

Mereka mengaku melakukannya dengan ikhlas untuk membantu sesama saat situasi bencana banjir.

"Saya memang tidak naikkan harganya. Karena sudah risiko dan saya ikhlas melakukannya dengan hati. Saya tak menghitung untung ruginya," ucapnya.

Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem, 6 Daerah di Jateng Terendam Banjir

Marimin mengaku bersama sang istri sudah lima tahun memiliki usaha katering kecil-kecilan untuk kebutuhan makanan di rumah sakit tersebut.

"Sudah 5 tahun menyuplai makanan untuk nakes di RS Sultan Agung. Setiap pagi dan sore sudah harus diantar. Karena susah cari makan. Pedagang pada tutup. Kadang pas ada acara rapat bisa diantar berkali-kali," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com