Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Diksar Mapala di Kaki Gunung Dempo, Mahasiswa Ini Meninggal Diduga Hirup Asap Perapian

Kompas.com - 08/02/2021, 14:34 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PAGARALAM, KOMPAS.com - Muhammad Wiyoto (23) mahasiswa Universitas PGRI Palembang meninggal saat mengikuti diksar Mapala di bawah kaki gunung Dempo kota Pagaralam, Sumatera Selatan.

Ketua Umum Palaspa Universitas PGRI Palembang, Arif Rahman mengatakan, semula mereka melaksanakan diksar di Pagaralam sejak (2/2/2021) kemarin yang diikuti sebanyak 29 orang. Dimana 9 orang merupakan peserta dan 20 orang panitia.

Dalam kegiatan diksar itu, para calon anggota diberikan materi  navigasi, botani dan geologi, panjat tebing serta survival. 

Baca juga: Fakta Baru Kasus Kematian Mahasiswa Unila Saat Diksar Mapala, Ada Luka Lebam hingga Dipukuli Senior

Diduga hirup asap perapian, jadi linglung hingga hipotermia

Namun, pada Jumat (5/2/2021) malam sekira pukul 22.00 WIB, Wiyoto mengalami sesak napas lantaran diduga menghirup asap saat menyalakan perapian ketika sedang menghangatkan badan.

"Kemudian kondisi almarhum down seperti orang linglung, berguling-guling sendirian di bebatuan Kemudian kembali mendekat api lalu menghancurkan Bivak alam peserta," kata Arif, Senin (8/2/2021).

Baca juga: 3 Mahasiswa Unsika Tewas Terjebak di Goa Lele Saat Ikuti Pendidikan Mapala

Arif melanjutkan, sekira pukul 03.00WIB Wiyoto mengalami hipotermia akibat kedinginan. Ia langsung diberikan alat bantu oksigen dan di evakuasi ke Rumah Sakit (RS) Basemah.

Namun, saat dilakukan perawatan nyawa Wiyoto tak dapat tertolong hingga akhirnya dinyatakan meninggal.

"Pukul 06.50 WIB sempat diberikan pertolongan sebelum dinyatakan meninggal dunia. Jenazah almarhum sudah diberikan ke orangtuanya untuk dimakamkan pada Minggu kemarin," ujarnya.

Baca juga: Ibu Mahasiswa Unitas yang Tewas Saat Diksar Menwa: Saya Ingin Semua Pelaku Dihukum Mati

Tidak ada tanda kekerasan

Kanit Intel Polsek Pagaralam Selatan, Aipda Andika Satria, menjelaskan, berdasarkan hasil visum luar mereka tidak menemukan adanya tanda kalau kekerasan.

Selain itu, polisi pun meminta keterangan saksi dari panitia penyelenggara.

"Kita sudah minta keterangan dari saksi-saksi. Secara administratif mereka lengkap, Surat Izin, pemberitahuan baik Polres maupun Polsek serta Pos Pantau kemudian surat izin dan surat keterangan sehat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com