Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Aksi Perampokan Tambak Udang di Serang, Ini Respons Polda Banten

Kompas.com - 08/02/2021, 13:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Mengaku sering menjadi sasaran perampokan, sejumlah pemilik tambak udang di Serang, Banten, mengeluh.

Salah satunya adalah pemilik tambak asal Korea Selatan, Jun Koo Soo di Kampung Cibutun, Desa Tanjungan, Cikeusik, Pandeglang, Banten.

"Kerap terjadi perampokan termasuk tambak-tambak lain diatas tambak milik saya juga pernah dirambah perampok," katanya.

Baca juga: Semarang Banjir dan Longsor, 2 Orang Tewas, 10 Kecamatan dan Obyek Vital Terdampak

Terakhir, menurut Jun, tambaknya diduga diracun dan mengakibatkan 4 kuintal udang miliknya mati.

Hal itu membuat Jun kecewa. Pasalnya, dirinya berencana akan memperbesar usahanya itu di Indonesia.

Namun, Jun mengaku pikir-pikir lagi pasca-kejadian tersebut.

Baca juga: 4 Kuintal Udang Miliknya Diduga Mati Diracun, Pengusaha Korsel: Usut, Agar Saya Bisa Tenang

 

"Saya minta Polisi menindaklanjuti informasi saya dengan mengusut tuntas masalah ini. Sehingga saya tenang dalam mengelola usaha ini," ujar Jun.

Tanggapa Polda Banten

Sementara itu, polisi mengaku sudah menindaklanjuti kasus tersebut. Berdasar laporan STPL/02/1/2021/Banten/Res Pdg/Sek Cikeusik, polisi segera mengirim tim untuk investigasi.

Polisi juga telah menerima rekaman CCTV yang diberikan korban.

Baca juga: Perampokan Tambak di Pandeglang Terekam CCTV, 4 Kuintal Udang Mati Diracun

"Laporan itu sudah ditindak lanjuti oleh Kapolres Pandeglang dengan menerjunkan personil untuk olah TKP, melakukan pemeriksaan saksi dan korban," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi kepada Kompas.com di Mapolda Banten.

(Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com