Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Banjir di Dawuan Karawang, karena Pintu Air Situ Kamojing Dibuka

Kompas.com - 08/02/2021, 11:27 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang mengungkap penyebab banjir di Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) 1 dan 2 Kecamatan Cikampek, serta Perumahan Purwasari Regency.

Yasin mengungkapkan, kondisi Situ Kamojing sudah tak kuat menampung air, sehingga satu pintu air berkapasitas 8 juta meter kubik air di kawasan tersebut dibuka untuk dialirkan ke Sungai Cikaranggelam.

"Kalau dipaksakan akan jebol, jadi pintunya dibuka," kata Yasin melalui telepon, Senin (8/1/2021).

Yasin mengatakan, air di Situ Kamojing mencapai batas maksimal karena intensitas hujan yang tinggi di sekitar situ dan Kabupaten Purwakarta, serta padatnya pembangunan di sekitar situ.

Baca juga: Banjir hingga 1,5 Meter Terjang 23 Desa di Karawang, Ribuan Rumah Terendam

3 perumahan dan satu ruas jalan terdampak

Dandim 0604/Karawang Medi Hariyo Wibowo, Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra dan Kepala Pelaksana BPBD Karawang Yasin Nasrudin ikut turun langsung mengevakuasi warga di Perumahan Bumi Mutiara Indah 1, Desa Dawuan Tengah Kecamatan Cikampek, Minggu (7/1/2021).Dok. Kodim 0604/Karawang Dandim 0604/Karawang Medi Hariyo Wibowo, Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra dan Kepala Pelaksana BPBD Karawang Yasin Nasrudin ikut turun langsung mengevakuasi warga di Perumahan Bumi Mutiara Indah 1, Desa Dawuan Tengah Kecamatan Cikampek, Minggu (7/1/2021).
Akibatnya, wilayah yang dialiri oleh Sungai Cikaranggelam yang berhulu di Situ Kamojing mengalami banjir yang cukup parah.

Seperti di Perumahaan Bumi Mutiara Indah (BMI) 1 dan 2 Kecamatan Cikampek, serta Perumahan Purwasari Regency.

Termasuk Jalan Ahmad Yani, Dawuan Tengah, Cikampek yang sempat menimbulkan kemacetan panjang.

Baca juga: Lomba Fashion Show Primata Diprotes Melanie Subono, Ini Klarifikasi Mal Galuh mas Karawang

Beberapa desa juga terdampak

Warga Perum Bumi Mutiara Indah 1, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, Karawang saat hendak mengungsi, Minggu (7/2/2021).KOMPAS.com/FARIDA Warga Perum Bumi Mutiara Indah 1, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, Karawang saat hendak mengungsi, Minggu (7/2/2021).
Anggota DPRD Kabupaten Karawang Anggi Rostiana Tarmidi menyebut dibukanya pintu air di Situ Kamojing yang terletak di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek mengakibatkan banjir di beberapa desa di Cikampek.

Di antaranya Desa Cikampek Timur, Cikampek Selatan, Dawuan Tengah dan Dawuan Barat.

"Air dari Situ Kamojing ini mengalir ke beberapa desa melalui Sungai Cikaranggelam. Sehingga dibukanya pintu air ini berdampak banjir ke beberapa desa di hilir," kata Anggi.

Baca juga: Banjir Datang Subuh, Warga Karawang Tak Sempat Selamatkan Barang

 

Situ Kamojing rawan jebol

Banjir menggenangi Jalan Ahmad Yani, Dusun Pajaten, Desa Dawuhan Tengah, Kecamatan Cikampek, Karawang, Minggu (7/2/2021). Akibatnya sejumlah kendaraan mogok dan terjadi kemacetan panjang.KOMPAS.COM/FARIDA Banjir menggenangi Jalan Ahmad Yani, Dusun Pajaten, Desa Dawuhan Tengah, Kecamatan Cikampek, Karawang, Minggu (7/2/2021). Akibatnya sejumlah kendaraan mogok dan terjadi kemacetan panjang.
Setelah mengecek kondisi situ tersebut, anggota Fraksi PKB dari Daerah Pemilihan Lima ini menilai, menyebut kondisi infrastruktur Situ Kamojing berdasarkan usia sudah sangat tua dan rentan jebol saat volume air tinggi.

Sehingga untuk mencegah hal yang lebih buruk, pihak PJT II harus membuka pintu air.

"Sementara kondisi sungai Cikarang Gelam di hilir tidak memadai untuk menampung air dengan debit tinggi dari Situ Kamojing. sehingga air meluap ke pemukiman di sekitar sungai," ujarnya.

Baca juga: Banjir Genangi Jalan di Cikampek Karawang, Timbulkan Kemacetan Panjang

Meski dalam perbaikan infrastruktur Situ Kamojing dan Sungai Cikaranggelam bukan sepenuh kewenangan Pemkab Karawang. 

Menurutnya, pemda tetap memiliki tanggung jawab kepada masyarakat agar terbebas dari bencana banjir. Ia meminta Pemkab Karawang sigap menangani permasalahan banjir.

"Pemda harus agresif dalam menyelesaikan masalah banjir ini. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait, agar perbaikan infrastruktur dari hulu ke hilir biar segera dilakukan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com