Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga di Kaki Gunung Beser Merasakan Getaran Sebelum Bunyi Dentuman

Kompas.com - 31/01/2021, 22:03 WIB
Budiyanto ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah warga di lokasi bencana tanah bergerak Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, merasakan getaran, Sabtu (30/1/2021) pukul 19.00 WIB.

Getaran beberapa detik dirasakan warga di kaki Gunung Beser sebelum mendengar suara gemuruh disertai bunyi dentuman.

Akibat suara gemuruh warga yang bermukim pada ketinggian 930 meter dari permukaan laut (mdpl) panik.

"Iya, saya merasakan getaran, juga kaca jendela bergetar," kata Didin (68) kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya di Kampung Ciherang Kaler, Minggu petang.

Baca juga: Dentuman Disertai Getaran Terjadi di Gunung Beser Sukabumi, Ini Penjelasan BMKG

Dia menuturkan, saat merasakan getaran terjadi ia sedang berada di dalam rumah bersama istrinya. Getaran yang dirasakan tidak berlangsung lama, hanya beberapa detik.

Setelah merasakan getaran seperti gempa langsung keluar rumah. Ternyata di luar rumah sudah banyak warga.

"Saat di luar, saya mendengar suara gemuruh lalu ada bunyi dentuman," tutur Didin.

"Arah suara gemuruh seperti dari sawah, kalau dari sini arah timur. Tapi, belum tahu pastinya," sambung dia.

Hal senada disampaikan Rusmini (33). Ia mengakui kaget, setelah menunaikan shalat maghrib tiba-tiba kaca jendela bergetar dan merasakan getaran beberapa detik.

 

"Saya spontan keluar rumah. Saat di luar ternyata sudah banyak warga," kata Rusmini saat ditemui di rumah panggung miliknya.

Diberitakan sebelumnya masyarakat Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, dihantui ancaman bencana tanah bergerak sejak Minggu (13/12/2020).

Ketakutan dialami warga itu menyusul ditemukannya sejumlah retakan di bangunan dan tanah di permukiman, jalan setapak hingga persawahan.

Baca juga: Operasi Yustisi, Pemilik Warkop Ngamuk Nyaris Tabrak Petugas dengan Mobil

Data sementara Pemdes Cijangkar, Kamis (28/1/2021) mencatat rumah terdampak tanah bergerak berjumlah 16 unit yang dihuni 18 kepala keluarga sebanyak 40 jiwa.

Sedangkan rumah yang terancam berjumlah 101 unit dihuni 116 kepala keluarga sebanyak 366 jiwa.

Untuk yang mengungsi berjumlah 37 kepala keluarga sebanyak 114 jiwa. Rumah yang sudah dibongkar sebanyak 6 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com