"Perampokan yang kedua, di lokasi yang sama kejadian sekitar hampir jam 8 malam, terindikasi pelakunya seorang laki-laki menggunakan motor, jaket, helm," terang Jansen saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).
Jansen menuturkan setelah kejadian pertama, kepolisian meminta pihak SPBU agar mempekerjakan sekuriti untuk membantu pengamanan.
Namun sayangnya, saat peristiwa kedua berlangsung, hanya dijaga pegawai perempuan.
"Malam hari kejadian, sepi enggak ada sekuriti. Kalau hanya karyawan wanita, harus ada sekuriti," ungkapnya.
Baca juga: Misteri Sinyal 20 Detik yang Terekam Sensor BMKG Saat Dentuman di Bali
Dia menambahkan kawasan di sekitar SPBU tersebut memang rawan karena sepi saat malam hari.
Pelaku perampokan bisa melarikan diri ke berbagai arah.
Menurut dugaannya, pelaku sudah membaca situasi dan mempersiapkan diri.
Dugaannya tersebut didasari dari atribut pelaku, yakni memakai jaket, masker, helm, dan menggunakan sepeda motor yang tak memakai plat nomor.
Jansen mengimbau kepada pemilik usaha lainnya agar sama-sama menjaga keamanan di lingkungan masing-masing.
Caranya bisa saja dengan memasang CCTV, mempekerjakan sekuriti, atau pengamanan diri.
Baca juga: Imigrasi Bali Ancam Deportasi WNA yang Terus Langgar Protokol Kesehatan
Kata Jansen, kejahatan terjadi karena adanya niat dan kesempatan.
"Dia melihat sudah ada kesempatan, niat muncul karena hanya perempuan yang jaga. Dia tunggu waktu yang tepat menjelang tutup dan memang sepi," tuturnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.