Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPBU di Bali Ini Dirampok Lagi, Polisi Duga Pelaku Sudah Baca Situasi

Kompas.com - 29/01/2021, 16:03 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Berjarak dua bulan dari kejadian sebelumnya, sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Raya Pelabuhan Benoa, Bali, lagi-lagi dirampok.

Pada November 2020 lalu, seorang pria berjaket ojek online merampok SPBU ini.

Pelaku berinisial IMM menggunakan pistol mainan dan merampas ponsel pegawai SPBU.

Polisi sudah menangkapnya. Dia mengaku perbuatan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berselang dua bulan, perampokan kembali terjadi di SPBU itu.

Baca juga: SPBU di Bali Ini Dirampok Dua Kali, Begini Kata Polisi

 

Pada Kamis (28/1/2021) malam, pelaku menodongkan pedang, lalu kabur dengan menggondol Rp10 juta.

Video perampokan itu viral di media sosial. Si perampok mengenakan jaket hitam, helm, dan penutup wajah.

Pelaku mengawali aksinya dengan membeli bahan bakar.

Setelah transaksi selesai, pelaku mengeluarkan pedang dan kemudian menodongkannya ke dua karyawan wanita di SPBU.

Kepala Polresta Denpasar Jansen Avitus Panjaitan menyesalkan adanya perampokan lagi di tempat tersebut.

Baca juga: Video Viral Perampokan SPBU di Bali, Pelaku Todongkan Pedang, Bawa Kabur Rp 10 Juta

 

Pelaku diduga sudah membaca situasi

Tangkapan layar aksi perampokan di SPBU, Jalan Raya BenoaIstimewa Tangkapan layar aksi perampokan di SPBU, Jalan Raya Benoa

"Perampokan yang kedua, di lokasi yang sama kejadian sekitar hampir jam 8 malam, terindikasi pelakunya seorang laki-laki menggunakan motor, jaket, helm," terang Jansen saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Jansen menuturkan setelah kejadian pertama, kepolisian meminta pihak SPBU agar mempekerjakan sekuriti untuk membantu pengamanan.

Namun sayangnya, saat peristiwa kedua berlangsung, hanya dijaga pegawai perempuan.

"Malam hari kejadian, sepi enggak ada sekuriti. Kalau hanya karyawan wanita, harus ada sekuriti," ungkapnya.

Baca juga: Misteri Sinyal 20 Detik yang Terekam Sensor BMKG Saat Dentuman di Bali

Dia menambahkan kawasan di sekitar SPBU tersebut memang rawan karena sepi saat malam hari.

Pelaku perampokan bisa melarikan diri ke berbagai arah.

Menurut dugaannya, pelaku sudah membaca situasi dan mempersiapkan diri.

Dugaannya tersebut didasari dari atribut pelaku, yakni memakai jaket, masker, helm, dan menggunakan sepeda motor yang tak memakai plat nomor.

Jansen mengimbau kepada pemilik usaha lainnya agar sama-sama menjaga keamanan di lingkungan masing-masing.

Caranya bisa saja dengan memasang CCTV, mempekerjakan sekuriti, atau pengamanan diri.

Baca juga: Imigrasi Bali Ancam Deportasi WNA yang Terus Langgar Protokol Kesehatan

Kata Jansen, kejahatan terjadi karena adanya niat dan kesempatan.

"Dia melihat sudah ada kesempatan, niat muncul karena hanya perempuan yang jaga. Dia tunggu waktu yang tepat menjelang tutup dan memang sepi," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com