Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bule Asal Belanda Jualan Mi Ayam di Yogya | Ini Rahasia Suku Baduy Setahun Pandemi Nol Kasus Covid-19

Kompas.com - 23/01/2021, 07:07 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang wanita bule menjadi perbincangan di media sosial setelah terekam menjual mie ayam.

Diektahui, wanita bule tersebut bernama Charlotte Peetres asal Belanda. Ia sudah menetap di Yogyakarta sejak tahun 2009 dan fasih berbaasa Indonesia.

Charlotte dan suaminya Arya Andika Widyadana membuka warung bakso dan mi ayam "Telolet" di Jalan Moses Gatotkaca, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Charlotte menjual mi ayam dengan harga murah Rp 7.000 per mangkok. Harga satu mangkok mi ayam ini terhitung murah.

Ia sengaja memasang harga murah agar terjangkau bagi masyarakat. Terlebih lagi, di kala pandemi ini juga berdampak bagi perekonomian masyarakat.

Sementara itu, masyarakat adat Baduy yang ada di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten hingga kini belum ditemukan yang terkonfirmasi Covid-19.

Sejak corona tercatat pertama kali di Indonesia pada Maret tahun lalu, masyarakat Baduy sudah mengantisipasi dengan cepat.

Mereka sudah menerapakan protokol kesehatan dengan tegas dan meminta warganya untuk tetap berada di wilayahnya dan tidak boleh keluar daerah guna mencegah penyebaran Covid-19.

Tak hanya itu, warga yang ada di luar daerah lain diminta untuk pulang.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Bule asal Belanda jualan mi ayam di Yogya

Ilustrasi mi ayam komplet. Dok. Shutterstock/Zulfikri Sasma Ilustrasi mi ayam komplet.

Charlotte mengatakan, ia membuka usaha mi ayam bersama dengan suami Arya Andika Widyadana pada 17 Agustus 2020 dan diberi nama Telolet.

Sebenarnya, Charlotte dan suami sudah memiliki usaha di bidang pariwisata. Namun, saat ini sepi karena pandemi Covid-19.

Saat usahanya terdampak pandemi Covid-19, mereka pun memutuskan membuka warung makan bakso mi ayam.

Bukan tanpa alasan jika mereka memutuskan untuk membuka usaha tersebut. Sebab, keduanya memiliki hobi yang berbeda.

"Suami kan paling suka bakso dan saya suka mi ayam, ya akhirnya kami membuat keputusan membuka warung mi ayam bakso," ujar Charlotte Peeters saat ditemui di warungnya, Kamis (21/1/2021).

Charlotte menjual mi ayam dengan harga murah Rp 7.000 per mangkok. Harga satu mangkok mi ayam ini terhitung murah.

Ia sengaja memasang harga murah agar terjangkau bagi masyarakat. Terlebih lagi, di kala pandemi ini juga berdampak bagi perekonomian masyarakat.

"Kami sendiri merasakan dampak pandemi seperti apa, paling penting untuk kami harga murah, semua orang bisa datang untuk makan, tapi walaupun murah rasanya harus enak," jelasnya.

Baca juga: Kisah Bule Asal Belanda Jualan Mi Ayam di Yogya, Harganya Rp 7.000 Semangkuk

 

2. Ini rahasia suku Baduy setahun pandemi nol kasus Covid-19

Kawasan Suku Adat BaduyKemenparekraf RI Kawasan Suku Adat Baduy

Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija mengatakan, sejak corona tercatat pertama kali di Indonesia pada Maret tahun lalu, pihaknya sudah mengantisipasi dengan cepat.

"Tidak ada, tidak ada sama sekali, masih nihil," kata Jaro, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (22/1/2021).

Kata Jaro, langkah yang dilakukan pihaknya yakni meminta warganya harus tetap berada di wilayahnya dan tidak boleh keluar daerah guna mencegah penyebaran Covid-19.

Bahkan warga yang ada di luar daerah lain diminta untuk pulang.

"Warga Baduy yang ada di perantauan diperintahkan untuk langsung pulang, semua pulang dari Jakarta, Tangerang, Bandung," kata Jaro.

Selain itu, sebelum masuk ke pemukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan puskesmas setempat.

Baca juga: Setahun Pandemi, Tak Satu Pun Warga Suku Baduy Kena Covid-19, Ini Rahasianya

 

3. Ini tanggapan warga soal rencana polisi tak perlu menilang lagi

Ilustrasi polisi lalu lintasKOMPAS.com/Yohanes de Britho Neonnub Ilustrasi polisi lalu lintas

Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo berencana untuk mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas.

Salah satunya melalui Electronic Traffic Law Enforcement ( ETLE).

Listyo mengatakan, nantinya polantas yang bertugas di lapangan hanya mengatur lalu lintas tanpa melakukan penilangan.

Terkait adanya wacana itu, mendapat tanggapan beragam masyarakat dan rata-rata setuju.

"Rencana itu sangat baik sekali. Tilang seperti itu (e-Tilang) bisa mengurangi perilaku nakal dari oknum," kata Saifuddin (47), warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kepada Kompas.com, Kamis (21/1/2021).

Saifuddin yakin e-Tilang akan mampu meminimalisir pelanggaran lalu lintas karena pergerakan orang berkendara terpantau dari kamera yang dipasang di titik-titik strategis.

"Tapi, sebelum itu diterapkan, sosialisasi kepada masyarakat perlu dilakukan terlebih dulu," ujarnya.

Baca juga: Rencana Polisi Tak Perlu Menilang Lagi, Begini Tanggapan Warga

 

4. Dedi Mulyadi siapkan advokat untuk ibu yang digugat anaknya karena Fortuner

Anggota DPR Dedi Mulyadi saat mengunjungi rumah Dewi Firdauz, ibu yang digugat anaknya karena mobil Fortuner, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/1/2021). (handout)Dok Tim Dedi Mulyadi Anggota DPR Dedi Mulyadi saat mengunjungi rumah Dewi Firdauz, ibu yang digugat anaknya karena mobil Fortuner, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/1/2021). (handout)

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi sudah menyiapkan pengacara untuk Dewi Firdauz (55), yang digugat perdata oleh anaknya sendiri, Alfian Prabowo (25) karena mobil Fortuner.

Bahkan, Dedi mengaku sudah mengunjungi Dewi di rumahnya Kelurahan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/1/2021) malam.

"Ibu ini belum didampingi pengacara karena pakai biaya. Tapi kalau tak pakai pengacara, ibu ini habis bolak-balik di pengadilan, sementara ia juga harus bekerja sebagai ASN," kata Dedi kepada Kompas.com via telepon, Jumat (22/1/2021) pagi.

Selain menyediakan pengacara, Dedi juga mengaku sudah berkomunikasi dengan pengacara penggugat.

Ia akan berusaha menyelesaikan kasus tersebut dengan musyawarah meski perkaranya sudah masuk tahap peradilan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Siapkan Advokat untuk Ibu yang Digugat Anaknya karena Fortuner

 

5. Viral video pasien mesum di isolasi Covid-19 di RSUD Dompu

Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19Shutterstock/Kobkit Chamchod Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19

Sebuah video yang memperlihatkan seorang laki-laki dan perempuan tengah berbuat mesum di ruang isolasi Covid-19 di RSUD Dompu, NTB, viral di media sosial.

Perbuatan tak pantas yang dilakukan keduanya terekam kamera CCTV.

Dalam video yang berdurasi 1 menit 30 detik tampak terlihat keduanya sedang melakukan hubungan intim di atas tempat tidur pasien.

Direktur RSUD Dompu dr Alief Firyasa Maulana mengatakan, adegan mesum itu diduga dilakukan oleh pasien ketika berada di ruang isolasi RSUD Dompu.

"Ya betul, kasus itu terjadi di ruang isolasi pasien Covid-19. Terkait kasus ini, kami sudah laporkan ke Polres Dompu," kata Alief kepada wartawan, Kamis (21/01/2021)

Kata Alief, setelah kejadian itu, pihaknya pun langsung melapor ke polisi.

Setelah kejedian itu, kata Alief, pihaknya telah melapor ke polisi.

Untuk melengkapi laporan tersebut, pihkanya pun telah menyerahkan rekaman asli CCTV dan data diri pasien.

"Kami serahkan kasus tersebut ke penegak hukum, biarkan proses hukum berjalan," ujarnya.

Baca juga: Fakta Pasien Mesum di Ruang Isolasi Covid-19 RSUD Dompu, Viral di Medsos hingga Polisi Lakukan Penyelidikan

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Wiajay Kusuma, Acep Nazmudin, Moh Syafi Editor : Khairina, Aprilia Ika, Farid Assifa, Robertus Belamrinus, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com