Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ibu Digugat Anak Kandung Soal Mobil Fortuner | Temuan Bagian Tubuh Diduga Milik Penumpang Sriwijaya Air

Kompas.com - 22/01/2021, 06:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita penemuan bagian tubuh diduga milik salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ-182 menjadi trending di Kompas.com di hari kemarin.

Bagian tubuh yang ditemukan oleh sekelompok anak saat sedang bermain sepak bola di Pantai Kis, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (19/1/2021) siang, sudah dalam keadaan rusak.

Selain itu, berita tentang sosok pengusaha asal Batam, Jaji Permata, di Kepulauan Riau menjadi sorotan.

Haji Permata tewas tertembak di Perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau pada Jumat (15/1/2021).

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Temuan bagian tubuh diduga korban Sriwijaya Air

Petugas Polsek Pakuhaji, Kabupaten Tangerang mengevakuasi potongan tubuh yang diduga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan di sekitar Pantai Kis, Selasa (19/1/2021)Dok. Polsek Pakuhaji Petugas Polsek Pakuhaji, Kabupaten Tangerang mengevakuasi potongan tubuh yang diduga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan di sekitar Pantai Kis, Selasa (19/1/2021)

Menurut Kapolsek Pakuhaji AKP Dodi Abdul Rohim, bagian tubuh yang diduga korban Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan sudah dalam kondisi rusak.

Saat itu, sekelompok anak sedang bermain sepak bola di Pantai Kis dan menemukan potongan bagian tubuh itu.

Saat ini bagian tubuh itu sudah dibawa ke Posko JICT, Tanjung Priok, menggunakan KRI Rigel yang masih melakukan penyisiran di sekitar Pulau Lancang.

"Kami sisir karena sudah satu minggu. Kami yakin ada body part terbawa ke pesisir, kami lakukan penyisiran terus, besok dilanjutkan kembali," kata Dodi saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021).

Baca berita selengkapnya: Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya SJ 182 yang Ditemukan Anak-anak Saat Bermain di Pantai Kis Hanya Menyisakan Rambut

2. Kasus Haji Permata tewas tertembak 

Jenazah Haji Pertama tiba di Pelabuhan Sengkuang Batam menggunakan kapal, Jumat (15/1/2021)TRIBUNBATAM/ARGIANTO Jenazah Haji Pertama tiba di Pelabuhan Sengkuang Batam menggunakan kapal, Jumat (15/1/2021)

Haji Permata diketahi tewas tertembak saat petugas Bea Cukai menangkap terduga pelaku pembawa rokok ilegal.

Menurut innformasi, Haji Permata disebut berhadapan langsung dengan petugas Bea dan Cukai Kabupaten Indragiri Hilir di atas sebuah kapal di perairan Tembilahan.

Keluarga Haji Permata kemudian membuat laporan ke Polda Kepulauan Riau.
Sementara itu, petugas bea dan cukai mengaku penembakan dilakukan karena mereka medapat perlawanan.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau mengaku akan menyelidiki kasus tersebut.

"Pemeriksaan kita lakukan pagi ini mulai jam 09.00 WIB," sebut Teddy melalui pesan WhatsApps, Kamis (21/1/2021).

Baca berita selengkapnya: Sosok Haji Permata Pengusaha Batam yang Tewas Tertembak Saat Petugas Bea Cukai Tangkap Pembawa Rokok Ilegal

 

3. Soal ibu digugat anak kandung

Caesar Wauran menunjukkan surat gugatan anak terhadap kedua orangtuanya.KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Caesar Wauran menunjukkan surat gugatan anak terhadap kedua orangtuanya.

Dewi Firdauz (52), warga Perumahan Bukit Wahid Regency, Kelurahan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, mengaku tak peracaya akan digugat anak kandungnya sendiri, Alfian Prabowo (25).

Perempuan yang sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Jateng mengaku, anaknya menggugat soal mobil Fortuner yang dia beli.

"Tahun 2013 saya membeli mobil Toyota Fortuner di Toyota Kaligawe Semarang. Namun, karena saat itu saya baru saja menjual mobil Yaris dan belum balik nama, maka saya atas namakan anak saya. Ini merupakan kepercayaan saya," ungkapnya.

Baca berita selengkapnya: Gara-gara Fortuner, Anak Gugat Ibu Kandungnya, Berikan atau Bayar Sewa Rp 200 Juta

4. Panjaga masjid cabuli 13 anak

Jajaran Polresta Cirebon dan Komnas Perlindungan Anak Jawa Barat bersama-sama menunjukan sejumlah barang bukti dugaan pencabulan yang dilakukan NF terhadap tiga belas anak di bawah umur, Rabu (20/1/2021) di Mapolresta Cirebon.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Jajaran Polresta Cirebon dan Komnas Perlindungan Anak Jawa Barat bersama-sama menunjukan sejumlah barang bukti dugaan pencabulan yang dilakukan NF terhadap tiga belas anak di bawah umur, Rabu (20/1/2021) di Mapolresta Cirebon.

Seorang pria yang bekerja menjaga masjid, NF (51), diduga cabuli 13 anak.

Pria asal Cirebon, Jawa Barat itu pun sudah diamankan polisi. Para korban rata-rata berusia 8 tahun hingga 15 tahun.

Kasus tersebut terbongkar berkat keberanian salah satu korban pencabulan NF yang menemukan rekaman di ponsel pelaku.

"Korban mencuri ponsel milik pelaku dan membuka memory card-nya. Pas dibuka, ada beberapa file yang merekam aksi kejahatan pelaku terhadap para korbannya,” kata dia.

Baca berita selengkapnya: Penjaga Masjid Cabuli 13 Anak, Terbongkar Saat Korban Curi "Memory Card" Pelaku untuk Cari Barang Bukti

5. Dedi tantang Gubernur Anies soal reboisasi hutan

Anggota DPR Dedi Mulyadihandout Anggota DPR Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi Wakil Ketua Komisi IV DPR menantang Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menganggarkan dana Rp 1 triliun demi reboisasi kawasan hutan di Bogor dan sekitarnya.

Reboisasi tersebut penting demi mencegah banjir yang ujung-ujungnya merugikan warga Jakarta.

Alasan Dedi, banjir di kawasan Gunung Mas, kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, itu karena salah satunya akibat hutan menipis.

"Bogor punya Sungai Ciliwung. Jika hutan gundul di hulu maka air tidak terserap, lalu akan meluncur deras melalui Sungai Ciliwung dan Kalimalang hingga akhirnya sampai ke Jakarta dan menyebabkan banjir," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Kamis (21/1/2021).

Baca berita selengkapnya: Dedi Mulyadi Tantang Gubernur Anies Anggarkan Rp 1 Triliun Reboisasi Kawasan Bogor dan Sekitarnya

(Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung , Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor: Farid Assifa, Rachmawati, Candra Setia Budi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com