KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Banjir bandang yang disertai material lumpur longsor menerjang Kompleks Gunung Mas, kebun teh milik PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (19/1/2021).
Bencana tersebut terjadi dua kali karena hujan yang terus mengguyur kawasan berhawa dingin itu.
Dari peristiwa bencana itu, total warga yang terdampak bencana berjumlah 1.800 orang, terdiri dari 487 kepala keluarga (KK) dari empat kampung di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Di antara jumlah itu, hanya 145 orang dari 40 KK yang benar-benar terdampak langsung atau yang paling parah. Rumah mereka rusak.
Baca juga: Antisipasi Banjir Susulan, BPBD Kabupaten Bogor Bangun Tenda Darurat
Sementara sebagian material lumpur hanya menutup badan jalan dan sisanya masuk ke halaman rumah warga.
"Korban banjir ini ada yang berdampak langsung dan ada yang tidak (terdampak langsung). Jadi warga yang terdampak langsung itu ada 40 KK terdiri 145 orang (jiwa)," kata Danrem 061/Suryakencana Brigjen Inf Achmad Fauzi di lokasi pada Selasa, malam.
Menurut Danrem, 145 korban banjir bandang tersebut sudah diungsikan ke 21 titik pengungsian yang tersebar di empat kampung di kompleks Gunung Mas tersebut.
Para pengungsi masing-masing menempati pondok, wisma agrowisata serta posko tenda darurat yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
Sedangkan, untuk warga yang tidak terdampak langsung diminta mengungsi sementara ke rumah saudara dan masjid sekitar agar lebih aman.
"Yang tidak terdampak itu sisanya mengungsi juga. Jadi 1.800 orang yang terdiri 487 KK itu dikurangi 145 orang (terdampak langsung), berarti sisanya adalah yang tidak terdampak langsung (1.655 jiwa)," kata dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan