Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Tidur Kritikal Kurang, Angka Kematian Pasien Positif Covid-19 di Gunungkidul Meningkat

Kompas.com - 19/01/2021, 06:15 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Sejak awal tahun 2021, hampir setiap hari ada pasien kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Tahun 2021 belum genap sebulan, jumlah kasus meninggal mencapai hampir separuh total kasus meninggal sejak pandemi terjadi pada tahun 2020.

Dinas Kesehatan mengakui, ada kekurangan sarana dan prasarana, sehingga menyebabkan pasien meninggal dunia.

Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Gunungkidul pun hampir setiap hari menguburkan jenazah Covid-19. 

Baca juga: Penerima Tamu Pesta Pernikahan Positif Covid-19, Satgas: Mungkin Telah Terjadi Klaster Hajatan

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, tercatat sejak 1 Januari sampai 18 Januari 2021 ada 20 orang yang meninggal terkonfirmasi positif. Namun jika ditotal sejak pandemi terjadi ada 47 kasus. Berarti hampir separuh kematian terjadi pada bulan Januari 2021.

Kematian terkonfirmasi positif umurnya beragam paling muda anak perempuan usia 10 bulan asal Kapanewon Playen, riwayat pelacakan petugas Puskesmas pada 7 Januari 2021 lalu.

Adapun usia tertua 79 tahun ada tiga kasus, yakni 9 Januari perempuan asal Kapanewon Semin tidak ada keterangan mengenai riwayat, dan perempuan asal kapanewon Playen untuk riwayat dalam pelacakan petugas Puskesmas. 

Untuk kasus meninggal lainnya sebagian besar masih dalam pelacakan oleh petugas puskesmas. Beberapa kasus riwayat sakit jantung seperti laki-laki 60 tahun dari Kapanewon Ponjong, meninggal riwayat penyakit jantung dalam kasus 2 Januari 2021.

Masih kasus penyakit jantung yakni tanggal 6 Januari 2021 perempuan 67 tahun asal Kapanewon Playen, riwayat penyakit jantung dan sesak nafas.

Ada kasus terkonfirmasi meninggal setelah menyelenggarakan hajatan, pada tanggal 4 Januari 2021. Dalam laporan ditulis laki-laki 52 tahun riwayat menyelenggarkan hajatan.

Terakhir kasus Senin (18/1/2021), perempuan usia 79 asal Kapanewon Paliyan riwayat dalam pelacakan petugas puskesmas.

Baca juga: Beredar Foto Bupati Pati Tak Pakai Masker Saat Kondangan, Ini Peringatan Ganjar

 

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, untuk total terkonfirmasi positif sampai hari ini ada 1221 kasus, sembuh 920 kasus, masih dalam perawatan 254 kasus. Untuk yang meninggal dunia total 47 kasus.

Dewi mengakui, ada peningkatan cukup signifikan bulan Januari 2021 ini. Penyebabnya selain penyakit penyerta dari pasien, pihaknya mengakui ada kekurangan tempat tidur kritikal.

"Ada penyakit penyerta tapi kita juga kekuranagn tempat tidur kritikal. Sehingga ada yang butuh tetapi penuh. Akhirnya meninggal," kata Dewi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/1/2021)

Ke depan, pihaknya berupaya menambah tempat tidur kritikal. Saat ini masih 5 tempat tidur. Minggu depan ditargetkan bertambah menjadi 10 tempat tidur kritikal. 

 

Cara petugas PMI agar tidak lelah

Terpisah Ketua PMI Gunungkidul Iswandoyo mengakui ada peningkatan permintaan pemakaman dengan prosedur penanganan Covid-19.

Setiap hari ada 15 orang relawan disiapkan penguburan jenazah menggunakan prosedur Covid 19. Setiap hari mereka harus siap jika sewaktu-waktu ditugaskan.

Diakuinya, sebagai manusia mengalami kelelahan namun disisi lain tugas harus tetap dijalankan.

"Sampai hari ini sudah 31 (pemakaman), kita buat suasana di markas (PMI) untuk selalu tenang, suasananya mirip di rumah itu," ucap ISwandoyo.

"Kadang mereka jika sedang tidak bertugas nyari ikan untuk dimasak bareng-bareng, sehingga jadinya tidak tegang. Kita berusaha mereka untuk selalu bugar ketika melakukan pemakaman," ucap dia.

Pemakaman dengan prosedur Covid-19 tidak selalu terkonfirmasi positif kadang juga suspek, probable hingga jenazah dari luar kota. Sehingga total sejak bulan April 2020 hingga hari ini total ada 287 pemakaman dan pemulasaraan jenazah menggunakan prosedur Covid-19.

"Kadang harus memakamkan 3 kali sampai 4 kali, tetapi kita membuat mereka (relawan) untuk tetap semangat," ucap Iswandoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com