Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Makam di TPU Damanhuri Samarinda Rusak Diterjang Longsor

Kompas.com - 18/01/2021, 09:47 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Sebanyak 70 makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Damanhuri, Samarinda, Kalimantan Timur, rusak akibat longsor, Minggu (17/1/2021).

Kejadian ini diduga dipicu hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda beberapa hari terakhir.

Letak TPU yang berada pada area kemiringan juga menjadi faktor pendukung.

Pantauan di lokasi, sejumlah nisan kayu bergeser dari tempat awal dan tertimbun longsor.

Sebagian pagar pembatas makam juga rusak akibat degradasi tanah.

Sejumlah ahli waris mendatangi TPU guna memastikan makam keluarga mereka aman.

"Kita cek ada 70 makam yang rusak terjadi tiga titik di TPU Damanhuri," ungkap Lurah Sungai Pinang Dalam, Hadriansyah saat meninjau lokasi, Minggu.

Baca juga: 7 Korban Longsor Sumedang Kembali Ditemukan, 8 Masih Dicari

Meski demikian, Hadriansyah menyebut kerusakan puluhan makam tersebut tidak terlalu parah. Sebab, tidak ada temuan jenazah yang tercecer akibat longsor.

"Tapi perlu ada makam yang dibongkar dan dibangun kembali karena rusak," tutur dia.

Hadriansyah mengaku sudah melapor kejadian tersebut ke organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Ia meminta Pemkot Samarinda mengantisipasi akan longsor susulan.

Mengingat, intensitas hujan di Samarinda dalam beberapa hari ke depan masih cukup tinggi.

Data yang dihimpun Kompas.com, longsor di TPU Damanhuri bukan baru kali ini terjadi.

Hal serupa pernah terjadi pada Awal Juni 2017.

Saat itu, ada 15 makam yang terdampak, kondisinya rusak parah.

Beberapa nisan hilang tertimbun material longsor.

Baca juga: Banjir di Tanah Laut Kalsel Sebabkan Tanah Longsor, 5 Tewas

Camat Sungai Pinang, Siti Hasanah menyebut posisi TPU yang berada di area lahan yang miring jadi soal. Ditambah curah hujan tinggi membuat tanah mudah turun.

"Tanah itu memang labil jadi mudah bergerak apalagi posisinya miring. Ditambah cuaca ekstrem, hujan deras sejak beberapa hari belakangan," jelas dia.

Langkah meminimalisir dampak, Siti meminta dibuat saluran air.

Dirinya mengaku sedang berkoordinasi dengan OPD terkait maupun pengelola TPU terkait hal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com