Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Jombang Kunjungi Desa yang 13 Hari Kebanjiran, Warga: Ayo Masuk, Jangan Hanya di Sini

Kompas.com - 13/01/2021, 16:30 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengunjungi Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (13/1/2021) siang.

Dusun yang dikunjungi Mundjidah sudah dilanda banjir sejak awal tahun. Banjir di dusun itu tak kunjung surut setelah 13 hari terendam.

Namun, kunjungan bupati perempuan itu justru mendapat protes dari warga terdampak banjir.

Momen tersebut terjadi saat Mundjidah hendak beranjak meninggalkan Dusun Beluk usai menyerahkan bantuan kepada perwakilan warga dan melayani wawancara dengan wartawan.

Saat Mundjidah hendak menaiki kendaraannya, seorang warga tiba-tiba datang dan berusaha mendekatinya.

Namun, upaya pria berambut panjang itu dihentikan petugas dan beberapa orang di sekitar Mundjidah.

Baca juga: Sudah 12 Hari, 1 Dusun di Jombang Ini Dilanda Banjir

Sosok pria yang tidak diketahui identitasnya itu meminta Bupati Jombang turun ke lokasi banjir dan melihat kondisi warganya.

"Percuma ke sini, ayo masuk (ke lokasi banjir) kalau berani. Jangan hanya di sini," ujar pria yang melakukan protes tersebut, saat didorong menjauh dari lokasi Bupati Jombang dan rombongannya.

Lokasi banjir yang dimaksud sosok pria tersebut adalah wilayah dusun yang digenangi air, baik di jalan raya, pekarangan, maupun banjir yang menggenangi rumah-rumah warga, serta area persawahan.

Adapun Mundjidah dan rombongannya, saat mengunjungi dan meninjau lokasi banjir, berhenti di sisi barat pada batas dusun yang tidak terkena banjir.

Sosok pria itu mengaku kecewa karena Bupati Jombang dan rombongan tidak masuk ke lokasi banjir dan melihat kondisi warga serta rumah-rumah yang tergenang.

Kekecewaannya kian memuncak karena hari ke-13, banjir yang melanda tempat tinggalnya tidak kunjung surut.

"(Banjir) sudah terlalu lama. Dibandingkan tahun lalu enggak sampai seperti ini," ujar pria yang memakai kaus biru dengan kombinasi putih tersebut.

Tangkapan layar saat seorang warga korban banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memprotes Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Rabu (13/1/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Tangkapan layar saat seorang warga korban banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memprotes Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Rabu (13/1/2021).

Mundjidah Wahab meninjau lokasi banjir di Dusun Beluk, didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang Abdul Wahab, serta Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Novanto.

Selain itu, tampak Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Rumah (PUPR) Miftahul Ulum, beberapa Kepala Dinas Pemkab Jombang, serta petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

Mundjidah mengatakan, dibanding tahun sebelumnya, banjir yang melanda Dusun Jombok lebih parah dan lama.

Menurut Mundjidah, tingginya curah hujan akibat dampak la nina menjadi faktor yang tidak bisa dielakkan sehingga banjir tak kunjung surut.

Selain itu, lanjut dia, ada faktor tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai Avur Watudakon ke Dam Sipon, sehingga air sungai meluber ke perkampungan warga.

Baca juga: Menjadi Pilot adalah Cita-citanya sejak Kecil...

"Problemnya memang setiap tahun, namun tahun ini lebih besar dan lebih lama. Saya pantau makin naik airnya karena (faktor) hujan (terjadi) setiap hari," ujar Mundjidah saat meninjau lokasi banjir, Rabu.

Upaya Pemkab Jombang

Untuk mengurangi banjir di Dusun Beluk, Pemkab Jombang membersihkan sampah yang menghambat laju aliran air di Dam Sipon.

"Kita sudah lakukan bersama-sama BBWS, PUPR Kabupaten dan Kabupaten Mojokerto untuk mengatasi hal ini. Kami upaya mendatangkan alat untuk mengeruk sampah yang ada di Dam Sipon, sehingga airnya bisa lancar," kata Mundjidah menjelaskan rencana penanganan banjir.

Sebelumnya, banjir melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, sejak awal Januari 2021.

Suasana banjir hari ke-12 di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (12/1/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Suasana banjir hari ke-12 di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (12/1/2021).

Pantuan Kompas.com, kondisi banjir pada Rabu atau pada hari ketiga belas, masih sama dengan sehari sebelumnya.

Banjir menggenangi sepanjang jalan Dusun Beluk, pekarangan rumah, hingga sebagian besar rumah warga.

Baca juga: Keluarga Penumpang Sriwijaya Air yang Pakai KTP Orang Lain: Keduanya Mau Menikah, tetapi...

Ketinggian banjir bervariasi. Di jalan raya dan pekarang rumah warga, ketinggian banjir antara 30 hingga 80 centimeter.

Sedangkan di rumah-rumah warga, ketinggian antara 15 hingga 50 centimeter.

Banjir tersebut menyebabkan 170 rumah serta sekitar 90 hektar lahan pertanian terdampak banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com