Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ikut Terbang, Nama Sarah Masuk Manifes Sriwijaya Air SJ 182, Diduga KTP-nya Digunakan Teman Kos

Kompas.com - 13/01/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nama Sarah Beatrice Alomau (19) masuk dalam daftar penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Sarah adalah warga Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Di daftar manifes Sriwijaya SJ 182, nama Sarah Beatrice ada di urutan nomor 17.

Namun ternyata Sarah masih dalam kondisi sehat. Diduga, identitas Sarah digunakan digunakan oleh rekan kerjanya yang bernama Selvin Daro asal Kabupaten Ende.

Hingga saat ini, Selvin sendiri masih belum diketahui keberadaannya.

Sarah yang bingung namanya ada di daftar penumpang langsung menghubungi saudara yang tergabung di perkumpulan keluarga Alor di Jabodetabek.

Baca juga: Sarah Beatrice Alomau Kaget Namanya Tiba-tiba Ada dalam Manifes Sriwijaya Air SJ 182

Tak tahu identitasnya digunakan teman kos

Ilustrasi KTPShutterstock Ilustrasi KTP
Sementara itu Kuasa hukum Sarah, Richard Riwoe yang dihubungi Kompas.com mengatakan Sarah dan Selvin adalah rekan kerja di pabrik kertas di Tangerang.

Selain rekan kerja, Sarah dan Selvin tinggal di kos yang sama.

Menurut Richard, Sarah tidak mengetahui jika identitasnya diduga digunakan oleh Selvin karena hingga saat ini Sarah masih memegang KTP asli dan identitas lainnya.

Baca juga: Empat Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi dengan Pencocokan Sidik Jari


Selain itu, selama bekerja bersama, Sarah tidak pernah meminjamkan KTP-nya ke Selvin.

Menurut Richard, Selvin diduga menggunakan fotokopi atau scan KTP milik Salah.

“Selvin Daro diduga menggunakan entah foto, fotokopi, atau scan KTP atas nama Sarah Beatrice Alomau sebagai syarat untuk terbang dengan pesawat Sriwijaya SJ 82 tersebut. KTP asli atas nama Sarah Beatrice Alomau masih dipegang oleh Sarah hingga saat ini,” ucapnya, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Cerita Penyelam Saat Temukan FDR Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182

Lakukan klarifikasi

Prajurit TNI AL melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor perbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Prajurit TNI AL melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor perbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal.
Kuasa hukum Sarah, Richard Riwoe mengatakan, ia telah mendatangi posko Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan klarifikasi.

Selain itu, pihaknya juga mempernyatakan Selvin yang lolos dari pemeriksaan adiministrasi termasuk rapid test antige,

”Pertanyaannya, Selvin Daro ini pakai apa. Kalau pakai fotokopi atau foto dalam handphone, apa sesuai aturan?" kata Richard.

“Ada CCTV semestinya ini bisa dicek kembali, dan mestinya untuk persyaratan terbang harus menunjukkan KTP asli. Apalagi juga ada persyaratan terbang rapid antigen. Kenapa ini bisa lolos terbang?” ujar dia menambahkan.

Baca juga: Jasa Raharja Tunggu Hasil Pencocokan Data Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang Gunakan Identitas Orang Lain

Tinggal di Tangerang

Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta - Pontianak diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta - Pontianak diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Flobamora (NTT) Jabodetabek Fridrik Makanlehi.

Ia menegaskan jika Sarah masih hidup dan tinggal di Tangeran. Fridrik sendiri mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Sarah terkait hal tersebut.

"Adik kami Sarah ini kaget setelah pulang kantor dan melihat di televisi kalau namanya ada dalam manifes pesawat."

"Menurut Sarah, tanda pengenalnya diduga dipakai oleh seorang rekan kerjanya bernama Selvin Daro dari Kabupaten Ende untuk berangkat ke Pontianak," kata Fridrik.

Baca juga: Basarnas Lanjutkan Upaya Pencarian Cockpit Voice Recorder Sriwijaya Air SJ 182

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa adik Sarah Beatrice Alomau yang disebutkan dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih hidup dan tidak ikut dalam penerbangan tersebut. Kini, Ia berdomisili di Tangerang,” kata Fridrik.

Ia mengaku telah mengkomunikasikan hal tersebut ke Kemnhub dan juga Hotline Sriwijaya di Bandara Pontianak serta Bandara Soekarno Hatta.

Selain itu, Fridrik juga meminta manajamen Sriwijaya dan pihak Bandara Soekarno-Hatta bertanggungjawat atas masalah tersebut.

Terkait dugaan penggunaan KTP palsu tersebut, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika mengaku belum bisa memberikan pernyataan.

Baca juga: Kronologi, Fakta, dan Misteri Jatuhnya Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY 182

"Nanti pasti ditanggapi secara resmi ya," kata Theodora melalui pesan WhatsApp.

SUMBER: KOMPAS.com (Penuli: Sigiranus Marutho Bere | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com