Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2021, 17:38 WIB
Tri Purna Jaya,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Piyati (60) tak mampu menahan kesedihannya. Salah satu anaknya, Yohanes (27) yang menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021). Hal itu membuat keluarga dirundung duka.

Tak ada suara tangis yang terdengar dari Piyati. Hanya air matanya yang menetes ke bahu AKBP Yuni, ketua Tim Trauma Healing Biro SDM Polda Lampung, Senin (11/1/2021).

Dengan terbata-bata, Piyati bercerita bahwa interaksi terakhir dengan anak ketujuhnya tersebut adalah satu hari sebelum berangkat ke Pontianak.

"Dia (Yohanes) sempat ragu mau pergi atau tidak (ke Pontianak). Sebelumnya, dia sudah tiga kali batal pergi diajak kerja di sana," kata Piyati saat ditemui di kediamannya di Desa Toto Makmur, Tulang Bawang Barat.

Baca juga: 3 Warga Lampung Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Polisi Ambil Sampel DNA Orangtua Korban

Keraguan Yohanes itu sempat diutarakan kepada Sukari (70), ayah korban.

Menurut Piyati, Yohanes bercerita pernah mimpi batal menjadi pengantin satu malam sebelum berangkat bersama Sugiono Effendi (37) dan Pipit Piyono (25), teman satu kampung yang juga menjadi korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.

"Dia bilang, katanya mimpi batal menikah," kata Piyati dalam bahasa Jawa.

Yohanes pun sempat bertanya, apakah mimpi itu berkaitan dengan rencana pergi ke Pontianak, mengikuti ajakan Sugiono.

"Pas dia ngomong begitu, saya ada firasat tidak baik," kata Piyati.

Sukari menambahkan, putranya itu memang sempat ragu karena hal itu. Namun, karena Yohanes pergi untuk bekerja, keluarga tetap merestui keberangkatannya itu.

"Ya, karena perginya itu buat kerja, saya nggak melarang, tetap direstui dan didoakan. Sempat pamitan juga sama tetangganya," kata Sukari.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) mengatakan, pendampingan ini adalah sebagai pertolongan pertama pada keadaan psikologis keluarga korban.

Baca juga: Polda Lampung Ambil Data Antemortem Keluarga Korban Sriwijaya Air di Tulang Bawang Barat

Sebab, pada pengambilan sampel DNA sebelumnya, diketahui kondisi psikologis keluarga tiga korban itu sangat terguncang.

"Keluarga korban menunggu dalam ketidakpastian atas anggota keluarganya yang menjadi korban Sriwijaya Air kemarin. Kami dampingi untuk mengurangi dampak psikologis mereka," kata Pandra.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com