Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang ke Jakarta Sambut Kelahiran Anaknya, Angga Sempat Video Call Orangtua Sebelum Terbang

Kompas.com - 10/01/2021, 11:35 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Angga Fernanda Afriyon (25), merupakan salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Adik sepupu Angga, Suci menceritakan, sebelum kejadian, Angga sempat melakukan panggilan video bersama orangtuanya, Oyon (60) dan Afrida (55).

"Dia cuti pulang ke Jakarta karena istrinya melahirkan, kami sempat video call sebelum abang berangkat," kata Suci kepada Kompas.com, Sabtu (9/1/2021) malam.

Angga merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Setelah menyelesaikan sekolah di SMK Pelayaran Padang, Angga bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di sektor perkapalan di Kalimantan.

Baca juga: Cerita di Balik Foto Sayap Pesawat Sriwijaya SJ 182 dan Pesan Terakhir Doakan Ya

Ia pun menikah dengan seorang perempuan asal Pariaman pada Februari 2020. Usai menikah, Angga pindah ke Jakarta karena istrinya berdomisili di sana.

Sejak saat itu, Angga belum pernah pulang ke rumah orangtuanya karena kesibukan bekerja dan kondisi pandemi Covid-19.

Pulang menyambut kelahiran anaknya

Suci menambahkan, Angga mengambil cuti untuk menyambut kelahiran anaknya di Jakarta. Anak Angga, kata dia, lahir pada 2 Januari.

Karena belum bisa pulang ke kampung halaman, Angga mengobati rindu dengan kedua orangtuanya lewat video call, sekaligus memperlihatkan anaknya kepada ayah dan ibunya.

Tetapi, sebelum masa cutinya habis, Angga diminta segera kembali ke Pontianak karena urusan pekerjaan.

Baca juga: Kisah Osneti, Sekeluarga Selamat dari Maut Sriwijaya Air SJ 182 gara-gara Tak Swab PCR

 

Selama video call, keluarga tak memiliki firasat apa pun. Sebab, mereka dalam keadaan gembira menyambut kelahiran anak Angga.

"Tapi setelah itu dapat kabar pesawat yang ditumpangi Bang Angga hilang kontak dan saya serta keluarga sempat syok," jelas Suci.

 

Keluarga berharap keajaiban

Kabar jatuhnya pesawat itu sempat membuat keluarga dan orangtua Angga di Sungai Sapiah, Padang, Sumatera Barat, syok.

Rumah orangtua Angga pun ramai dikunjungi warga pada Sabtu malam. 

Baca juga: 8 Kapal dan 4 Helikopter Polri Dikerahkan Bantu Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

"Kami ikuti terus perkembangannya hingga malam belum ada kabar juga," kata Suci.

Warga dan keluarga menggelar doa bersama berharap Angga selamat dari kecelakaan itu.

"Mohon doanya agar Bang Angga bisa selamat. Dia lulusan perkapalan di SMK Pelayaran, pandai berenang dan kalau jatuh ke laut, dia mudah-mudahan bisa selamat," kata Suci.

Sebelumnya, Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB.

Beberapa saat setelah lepas landas, sekitar pukul 14.40 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak.

 

Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan pesawat SJ182 sempat tertunda keberangkatannya atau delay selama 30 menit akibat hujan deras.

Baca juga: Mohon Doanya agar Abang Angga Bisa Selamat, Dia Lulusan SMK Pelayaran, Pandai Berenang...

"Delay akibat hujan deras, maka ada delay 30 menit saat boarding," kata Jeff dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai peristiwa jatuhnya pesawat SJ182 itu.

(KOMPAS.com/Perdana Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com