Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Gelap, Pemuda Ini Tak Sengaja Injak Ular Kobra, Dipatuk hingga Ambruk dan Tewas

Kompas.com - 07/01/2021, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pemuda di Banyuasin, Sumatera Selatan berinisial Ar (25) ambruk setelah menginjak ular kobra di depan rumahnya.

Ia mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju ke lokasi pawang ular untuk diobati.

Baca juga: Pulang dari Kebun, Pemuda Ini Tewas Dipatuk Ular Kobra di Depan Pintu Rumah

Kondisi gelap, tak tahu ada ular

Ilustrasi ular kobrashutterstock Ilustrasi ular kobra
Kepala Desa Bintaran Rondi menjelaskan, kejadian bermula ketika Ar baru saja pulang dari kebunnya.

Saat itu hari sudah malam.

Kondisi yang gelap membuat Ar tidak menyadari ada seekor ular kobra berada di depan pintu rumahnya.

Ar pun tanpa sengaja menginjak ular berbisa tersebut. Hal itu membuat ular bereaksi dengan mematuk kaki Ar secara tiba-tiba.

Baca juga: Adik Kandung Kenang Momen Terakhir dengan Chacha Sherly Eks Trio Macan, Diajak Jalan-jalan hingga Diberi Pesan Menyentuh

 

Ilustrasi ular kobra Ilustrasi ular kobra
Sebelum ambruk sempat usir ular

Mulanya Ar tak merasakan apa-apa. Namun ternyata, bisa ular itu menyebar dengan cepat ke tubuhnya.

"Karena (mulanya) tak merasakan apa-apa, korban masih sempat mengusir ular itu dari depan rumahnya," kata Rondi, Rabu (6/1/2021).

Beberapa saat kemudian, Ar ambruk tak sadarkan diri.

Ar dibantu bibi dan warga sekitar lalu dibawa menuju ke pawang ular terdekat.

Baca juga: Sederet Fakta Meninggalnya Chacha Sherly Eks Trio Macan, Usai Lepas Rindu dengan Keluarga hingga Kecelakaan 7 Kendaraan

Meninggal di perjalanan

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Ar yang tidak bisa bertahan meninggal di perjalanan menuju ke lokasi pawang ular.

"Belum sempat sampai di rumah pawang ular tapi pemuda ini sudah meninggal," kata dia.

Menurut Rondi kejadian tersebut bukan kali pertama terjadi di wilayahnya.

"Kalau yang dipatuk itu sudah banyak, tiap hari ular ini masuk rumah," kata Rondi.

Salah satu penyebabnya ialah lokasi tempat tinggal berupa persawahan yang masih dekat dengan hutan.

Ular pun diperkirakan cepat berkembang biak hingga meneror warga.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com